Irfan Hakim Masuk IGD Makan Keripik Terpedas, Kenali Bahayanya

Irfan Hakim.
Sumber :
  • Instagram/irfanhakim75

VIVA – Irfan Hakim menuai kekhawatiran usai dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit, usai mengonsumsi keripik pedas. Hal itu dilakukan presenter 46 tahun tersebut usai ditantang oleh konten kreator Tanboy Kun.

Tantangan dari Youtuber bernama lengkap Bara Ilham itu berupa memakan 1 keripik pedas atau One Chip Challenge. Jadi, satu buah keripik pedas akan ditaburi saus pedas untuk membuatnya menjadi sebuah tantangan tak biasa.

"Saus satu sendok, keripik satu," tuturnya dikutip dari kanal Youtube deHakims, Kamis 9 Juni 2022. 

Awalnya, Irfan Hakim sendiri yang mengonsumsinya. Meski sudah merasakan efek pedasnya, Irfan masih bersikap biasa. Dua karyawannya pun mengikuti langkah Irfan, namun langsung tak kuat menahan pedas.

Irfan juga akhirnya tak kuat menahan pedas selama 5 menit. Hal paling disorot adalah kondisi beberapa jam usai pembuatan konten yang justru memicu dampak sangat tak biasa dari keripik pedas itu.

"Gue ngerasa itu lambung kayak diperes, ditarik. Terus sebelumnya, jantung gue juga kayak deg-degan banget," lanjut presenter kelahiran Bandung itu.

Lantas, apa sih bahaya konsumsi makanan pedas

Sebenarnya, makanan pedas dapat membantu menurunkan berat badan, penyakit jantung, bahkan depresi. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam British Medical Journal, orang yang mengonsumsi makanan pedas enam sampai tujuh hari per minggu menunjukkan pengurangan risiko relatif 14 persen dalam kematian total. Dengan kata lain, diet dengan beberapa capsaicin, yaitu bahan kimia dalam paprika yang memberikan rasa terbakar, bahkan dapat memperpanjang hidup Anda.

Namun, makanan pedas bukan untuk semua orang. Dan jika Anda menyiram makanan Anda dengan terlalu banyak saus pedas atau Anda makan terlalu banyak makanan dengan tingkat rempah yang sangat tinggi, itu bisa merusak tubuh Anda. Berikut dampak mengonsumsi makanan pedas, dikutip dari laman Eat This.

Memiliki efek pencahar
Fakta bahwa makan-makanan pedas adalah salah satu penyebab paling umum di balik sakit perut dan diare. Menurut sebuah penelitian ilmiah, capsaicin yang dikonsumsi dalam jumlah banyak dapat mengiritasi lapisan perut setelah Anda mengonsumsinya.

Gejala yang dihasilkan akibat terlalu banyak mengonsumsi capsaicin, menurut Healthline termasuk mual, muntah, sakit perut dan diare yang membakar. Jadi, jika Anda merasa terlalu sensitif terhadap makanan pedas, ada baiknya untuk menghindarinya.

Menyebabkan jerawat dan eksim
"Makanan pedas dapat menyebabkan jerawat," kata Rebecca Tung, MD, seorang dokter kulit yang berbasis di Florida kepada Allure.

"Ketika makanan pedas menyebabkan peradangan di usus dari sakit perut, refluks asam, atau gejala lainnya, terkadang peradangan ini bisa juga terlihat pada kulit yang memerah, berjerawat, atau bahkan eksim. Jika makanan tertentu mungkin menjadi penyebabnya, dokter kulit mungkin menyarankan seseorang untuk membuat buku harian makanan untuk menentukan pelakunya,” sambung dia. 

Ilustrasi makanan bercitarasa pedas.

Photo :
  • Pixabay/27707

Insomnia
Jika Anda menyukai makanan yang kaya akan bumbu, Anda mungkin ingin membatasinya pada makan siang.

Respons Luna Maya Usai Viral Video Maxime Bouttier Fitting Jas

"Makanan pedas dan asam dapat mematikan upaya tidur karena menyebabkan mulas. Mulas sangat bermasalah bagi orang-orang dengan penyakit refluks gastroesofageal (GERD), juga dikenal sebagai refluks asam,” kata pakar kesehatan di WebMD.

Menurut banyak ahli kesehatan terkemuka, mengonsumsi makanan pedas mendekati waktu tidur Anda tidak disarankan, karena berbaring justru dapat memperburuk ketidaknyamanan yang Anda rasakan.

Viral Balita Dikasih Sambal sampai Menangis, Netizen Senggol Pentingnya Kesiapan Mental Ibunya

Picu lecet dan ruam
Menurut Barry Green, Ph.D., dari Laboratorium John B. Pierce di New Haven, Conn, menyentuh beberapa makanan pedas berpotensi menimbulkan risiko kesehatan. Makanan pedas merangsang reseptor di kulit yang biasanya merespons panas. Reseptor tersebut adalah serat nyeri, yang secara teknis dikenal sebagai nosiseptor polimodal. 

“Mereka merespons suhu ekstrem dan stimulasi mekanis yang intens, seperti mencubit dan memotong, mereka juga merespons pengaruh kimia tertentu. Sistem saraf pusat dapat dikacaukan atau dibodohi ketika rasa sakit ini serat dirangsang oleh bahan kimia, seperti yang ada di cabai, yang memicu respons saraf yang ambigu," jelasnya kepada Scientific American.

Ultah ke 48 Tahun, Irfan Hakim Ungkap Hal yang Bikin Rezekinya Gak Pernah Putus
Makanan pedas

Mitos atau Fakta, Orang yang Sering Konsumsi Makanan Pedas Miliki Imun yang Lebih Kuat? Ini Penjelasan Dokter

Banyak informasi yang berkembang bahwa orang yang sering konsumsi makanan pedas akan memiliki imun yang lebih kuat, apakah itu mitos atau fakta? ini kata dokter

img_title
VIVA.co.id
14 November 2024