5 Jenis Nyeri di Tubuh Tanda Gula Darah Tinggi Tak Terkendali
- Pixabay
VIVA – Saat ini, diabetes disebut sebagai penyebab kesembilan teratas dari kematian, diperkirakan ada 1,5 juta kematian secara global karena penyakit ini.
Ada dua tipe diabetes, yakni tipe 1 dan tipe 2. Diabetes tipe 1 adalah penyakit autoimun di mana pankreas memproduksi sedikit insulin hingga tidak sama sekali. Sedangkan diabetes tipe 2 adalah kondisi kesehatan kronik yang mempengaruhi cara tubuh memproses dan mengatur gula atau glukosa darah.
Dengan diabetes tipe 2, tubuh tidak memproduksi insulin yang cukup, atau sama sekali menolak insulin. Kondisi ini menyebabkan kadar gula darah meningkat hingga ke tingkat yang membahayakan. Ini juga bisa memicu sensasi nyeri atau sakit di tubuh.
Gula darah tinggi bisa menyebabkan neuropati diabetes, yang disebut juga dengan neuropati perifer. Hal itu bisa merusak saraf yang mengirim sinyal dari tangan dan kaki.
Menurut Diabetes.co.uk, nyeri saraf diabetes biasanya muncul saat seseorang dengan diabetes memiliki kondisi gula darah tinggi yang lama.
"Gula darah yang tinggi diyakini mempengaruhi saraf dengan merusak pembuluh darah yang memsuplainya," jelas situs itu dikutip laman Times of India.
Neuropati diabetes bisa memicu sensasi nyeri dan tidak nyaman di tubuh. Kondisi ini bisa menimbulkan rasa kebas atau seperti ditusuk jarum di jari, ibu jari kaki, tangan dan kaki.
Diabetes.co.uk mengurutkan jenis nyeri yang mungkin dialami seseorang jika mereka menderita gula darah tinggi terus menerus.
- Rasa tertusuk atau geli
- Sensasi terbakar
- Rasa sakit yang tajam atau menusuk di area perifer atau tubuh bagian bawah seperti kaki dan tungkai, tangan dan lengan.
Mereka yang menderita nyeri saraf diabetes juga mungkin sulit melanjutkan aktivitas sehari-hari, meliputi berjalan atau olahraga dengan tangan.
Selain itu, perlu dicatat bahwa ada gejala yang cukup luas yang berkaitan dengan diabetes tipe 2, beberapa di antaranya:
- Rasa haus meningkat, mulut kering
- Sering buang air kecil
- Kelelahan ekstrem
- Pandangan kabur
- Berat badan turun tanpa sebab
- Sering infeksi, seperti sariawan, infeksi kandung kemih, infeksi kulit
- Masalah gastrointestinal
- Perubahan pola tidur dan makan
- Napas bau buah-buahan
Dalam mengatur kadar gula darah, kebiasaan gaya hidup memiliki peran penting. Mengonsumsi diet sehat, membatasi makanan tertentu, aktif secara fisik, bisa membantu menjaga gula darah normal.
Makanan yang memiliki indeks glikemik tinggi seperti karbohidrat harus dihindari. Karena makanan ini bisa dipecah dengan sangat cepat, makanan ini bisa memicu peningkatan kadar gula darah.
Makanan dan minuman manis, roti putih, kentang, nasi putih adalah makanan tidak sehat bagi mereka penderita diabetes.