Sering Dialami Pria, Ini 5 Fakta Buta Warna Parsial
- U-Report
VIVA – Buta warna adalah kondisi di mana kualitas penglihatan terhadap warna berkurang. Salah satu jenis buta warna yakni buta warna parsial, kondisi ketika seseorang tidak bisa membedakan warna-warna tertentu misal hanya mengenali warna merah-hijau atau biru-kuning.
Dilansir dari laman situs Ciputra Hospital, buta warna parsial pada umumnya disebabkan karena kurangnya pigmen warna dalam mata sehingga ada beberapa jenis warna yang tak bisa ditangkap oleh mata. Hal ini terjadi akibat hilangnya atau rusaknya satu atau lebih kerucut dalam retina mata.
Di dalam mata terdapat fotoreseptor berbentuk kerucut, yang mana kerucut tersebut berisi pigmen-pigmen peka cahaya guna mengenali warna. Masing-masing kerucut memiliki kepekaan terhadap cahaya merah, hijau, atau biru. Kerucut dapat mengenali warna dengan cara menangkap gelombang panjang yang masuk dalam mata.
Buta warna parsial mayoritas bersifat genetik namun tak menutup kemungkinan berasal dari faktor eksternal seperti penyakit, cedera, usia, atau obat-obatan.
Berikut fakta seputar buta warna parsial yang dihimpun VIVA dari berbagai sumber.
Kebanyakan sulit membedakan warna merah-hijau
Sebagian besar orang dengan buta warna parsial sulit membedakan warna merah-hijau dibandingkan biru-kuning. Situasi ini jarang terjadi sebab jika terjadi justru akan lebih parah. Bila seseorang sukar membedakan warna biru-kuning, ia akan cenderung sulit membedakan warna merah-hijau juga sehingga warna akan terlihat netral atau abu-abu.Â
Dibedakan menjadi 6 jenis
Kondisi buta warna parsial dibagi menjadi enam macam yang dilihat berdasarkan defisiensi warna, mereka adalah:
- Protanopia (red-blind), buta warna akibat seseorang tidak memiliki kerucut merah. Kondisi ini membuat seseorang susah membedakan warna merah.
- Protanomali (merah-lemah), buta warna dengan masih adanya kerucut merah, tetapi hanya bisa melihat beberapa jenis warna merah tertentu.
- Deuteranopia (green-blind), buta warna akibat seseorang tidak memiliki kerucut hijau, membuat seseorang sulit membedakan warna hijau dengan warna lainnya.
- Deuteranomali (hijau-lemah), buta warna dengan masih adanya kerucut hijau, tetapi hanya bisa melihat beberapa nuansa atau warna hijau tertentu.
- Tritanopia (blue-blind), buta warna akibat seseorang tidak memiliki kerucut biru sehingga seseorang susah menangkap dan membedakan warna biru.
- Tritanomali (biru-lemah), buta warna dengan masih adanya kerucut biru, tetapi hanya bisa melihat beberapa nuansa atau warna biru tertentu.
Lebih sering dialami oleh pria
Menurut situs enchroma.com, satu dari 12 pria mengidap buta warna. Di sisi lain terdapat satu dari 200 wanita mengalami kondisi buta warna. Dengan kata lain, 95 persen pengidap buta warna adalah pria. Hal ini terjadi sebab kelainan buta warna parsial dibawa oleh kromosom X. Artinya kromosom Y tidak membawa faktor buta warna. Di sisi lain, seorang wanita terdapat istilah 'pembawa sifat', di mana terdapat satu kromosom X yang membawa sifat buta warna.Â
Belum bisa disembuhkan
Sejauh ini buta warna parsial tidak dapat disembuhkan sebab tidak mungkin menggantikan sel kerucut pada retina mata. Tetapi kalau penyebabnya berupa penyakit atau cedera mata, maka dapat dibantu dengan kacamata khusus atau kontak lensa untuk meningkatkan penglihatan. Â
Tokoh terkenal yang mengalami buta warna parsial
Sejumlah publik figur pun ada yang mengidap buta warna parsial. Namun kondisi tersebut tidak menghalangi mereka dalam berkarya. Mereka antara lain yakni Mark Zuckerberg (pendiri Facebook), Eddie Redmayne (aktor film Fantastic Beasts), Christopher Nolan (sutradara film trilogi Batman), serta Dimas Djayadiningrat (sutradara film 30 Hari Mencari Cinta).