Pesta Seks Picu Wabah Cacar Monyet di Eropa?
- times of india
VIVA – Cacar monyet tengah mewabah di berbagai negara, khususnya di benua Eropa dengan angka penularan yang cukup tinggi. Pakar menduga, kasus cacar monyet yang sebelumnya tak pernah mewabah ini, terjadi akibat perilaku seks berisiko dalam pesta seks.
Dikutip dari laman ABC Action News, seorang penasihat utama Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan, wabah cacar monyet tak pernah terjadi sebelumnya. Wabah ini diduga kuat berkaitan dengan perilaku seksual berisiko pada dua acara pesta besar baru-baru ini di Eropa.
Dalam sebuah wawancara dengan Associated Press, Dr. David Heymann mengatakan teori utama untuk menjelaskan lebih dari 90 kasus cacar monyet di belasan negara adalah penularan seksual di antara pria gay dan biseksual. Perilaku seks berisiko itu diduga memicu penularan lantaran diadakannya dua rave (pesta seks) yang digelar di Spanyol dan Belgia.
Empat kasus yang dikonfirmasi di Jerman telah dikaitkan dengan rave di Gran Canaria dan Berlin, menurut laporan pemerintah yang diperoleh AP. Pejabat kesehatan di Spanyol sedang menyelidiki kemungkinan hubungan antara acara Gay Pride di Canary Island dan kasus di sauna di Madrid.
Madrid, ibu kota Spanyol, mencatat setidaknya 30 kasus. Kini, penyakit cacar monyet telah menyebar ke tempat-tempat seperti Inggris, Spanyol, Swiss, Prancis, AS, dan Australia. Bahkan, Denmark melaporkan kasus cacar monyet pertamanya pada hari Senin.
Cacar monyet biasanya menyebabkan demam, menggigil, ruam, dan luka di wajah atau alat kelamin. Ini dapat menyebar melalui kontak dekat dengan orang yang terinfeksi atau pakaian atau seprai mereka, tetapi penularan seksual belum pernah tercatat.
Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH mengatakan belum ada laporan kasus cacar monyet (monkeypox) di Indonesia. Kemenkes tetap melakukan sejumlah kewaspadaan untuk mencegah terjadinya penularan di Indonesia.
“Hingga saat ini belum ada kasus (cacar monyet) yang dilaporkan dari Indonesia,” katanya pada konferensi pers secara virtual di Jakarta.
Cacar monyet disebabkan oleh virus human monkeypox (MPXV) orthopoxvirus dari famili poxviridae yang bersifat highlipatogenik atau zoonosis. Virus Ini pertama kali ditemukan pada monyet di tahun 1958, sedangkan kasus pertama pada manusia (anak-anak) terjadi pada tahun 1970. Penularan melalui kontak erat dengan hewan atau manusia yang terinfeksi atau benda yang terkontaminasi virus.
“Penularan dapat melalui darah, air liur, cairan tubuh, Lesi kulit atau cairan pada cacar, kemudian droplet pernapasan,” katanya.