Kemenkes Tegaskan Kasus Cacar Monyet Belum Ada di Indonesia

Cacar monyet
Sumber :
  • times of india

VIVA – Kasus cacar monyet sudah dilaporkan di 11 negara. Namun sejauh ini belum ada laporan kematian terkait penyakit yang disebabkan oleh virus monkeypox ini. Lalu, bagaimana dengan Indonesia?

7,9 Juta Perangkat di Indonesia Terinfeksi Virus

Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr. Mohammad Shahril, Sp.P, MPH, mengaskan, hingga saat ini kasus cacar monyet belum terdeteksi di Indonesia. Namun, dia mengatakan kita tidak boleh lengah dan tetap wasapada. 

"Tetapi karena ini adalah penyakit menular yang bisa menular kepada negara lain yang dibawa oleh hewan maupun manusia, maka seluruh negara sebetulnya sudah melakukan upaya-upaya kewaspadaan di luar 11 negara ini," ujarnya saat konferensi pers yang digelar virtual, Selasa 24 Mei 2022. 

Hati-Hati Sering Masukkan Tangan ke Organ Intim Pasangan Bisa Picu Hal Fatal, Apa Itu?

Sejumlah upaya kewaspadaan yang telah dilakukan Indonesia untuk mencegah penyakit cacar monyet ini antara lain:

Gambar virus cacar monyet lewat miskroskop

Photo :
  • Cynthia S. Goldsmith, Russell Regner/CDC via AP
Menkes Ungkap Sebahaya Apa Monkeypox

1. Meng-update situasi dan Frequently Asked Questions (FAQ) terkait monkeypox yang dapat diunduh melalui https://infeksiemerging.kemkes.go.id.

"Mungkin temen-temen bisa men-download di sini, bisa membaca pertanyaan-pertanyaan dan jawaban-jawaban singkat tentang monkeypox ini," terang dia. 

2. Penyiapan Surat Edaran untuk meningkatkan kewaspadaan, baik di wilayah dan KKP termasuk untuk dinkes, rumah sakit, kantor kesehatan pelabuhan, dan sebagainya. 

3. Melakukan revisi pedoman pencegahan dan pengendalian monkeypox menyesuaikan situasi dan update Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang berisi mengenai surveilans, tatalaksana klinis, komunikasi risiko dan pengelolaan laboratorium. 

Cacar monyet

Photo :
  • The Sun

4. Penyiapan kapasitas lab pemeriksaan dan rujukan. 
"Yaitu telah ditetapkannya laboratorium nasional untuk pemeriksaan ini, yaitu di badan litbangkes dulu, sekarang namanya adalah BP&PK (Badan Penelitian & Pengembangan Kesehatan) milik Kementerian Kesehatan. Di situlah dipersiapkan rujukan untuk memberikan penilaian konfirmasi terhadap kasus monkeypox ini," kata dia. 

Dengan upaya kewaspadaan tersebut, Syahril mengimbau pada masyarakat agar tidak cemas dan panik, namun tetap waspada. 

"Dan pengalaman kita dengan COVID-19 kita sudah disiplin dengan perilaku hidup sehat dengan protokol kesehatan, dan itu menjadi modal dasar yang kuat bagi kita untuk mencegah tertularnya bukan hanya monkeypox tapi termasuk hepatitis dan seterusnya," pungkas dr. Mohammad Syahril. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya