31 Negara Laporkan Hepatitis Akut, Ini Jumlah Kasus Termasuk Indonesia

Ilustrasi hepatitis pada anak
Sumber :
  • The Sun

VIVA – Kasus hepatitis akut semakin meluas secara global. Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH, menyampaikan update terbaru kasus hepatitis akut yang sudah melanda di 31 negara itu. 

China: Veto AS atas Rancangan Resolusi DK PBB untuk Gaza Tunjukkan Standar Ganda

"Sampai dengan 21 Mei kemarin, ter-update secara global ada 31 negara yang melaporkan dengan kasus jumlahnya adalah 614, dengan kematian ada 14," ujarnya saat Konferensi Pers yang digelar virtual, Selasa 24 Mei 2022. 

Beberapa negara yang melaporkan kasus penyakit yang belum diketahui penyebabnya ini antara lain, AS, Inggris, Brasil, Italia, Spanyol, Meksiko, Indonesia, Israel, Jepang, Portugal, Kanada, Argentina, Belgia, Swedia, Denmark, dan masih banyak lagi. 

Menteri Rosan Pastikan Gerak Cepat Realisasikan Komitmen Investasi US$8,5 Miliar dari 10 Perusahaan Inggris

Lalu, berapa jumlah kasusnya di Indonesia?

Ilustrasi hepatitis pada anak

Photo :
  • The Sun
Momen Lucu Presiden Prabowo dan Wakil PM Inggris saat Bahas 'Kucing'

"Indonesia ada 14 kasus di tanggal 19 (Mei 2022) tersebut. Yang terbanyak tetap Amerika dan Inggris, Brasil dan Italia," paparnya. 

Dijelaskan lebih detail, Syahril menyampaikan, hingga Senin 23 Mei 2022 pukul 16.00 WIB, total kasus secara kumulatif berjumlah 35 orang. 

"Yang sudah disingkirkan ada 19. Dan saat ini ada 16 yang diduga kasus hepatitis akut berat yang belum diketahui ini. 16 ini terdiri dari 1 orang probable, kemudian 15 kasus adalah pending classification," tuturnya. 

Dari total 16 kasus, Syahril menjabarkan semuanya tersebar di beberapa provinsi. 

Ilustrasi anak sakit.

Photo :
  • Pexels/miroshnichenko

"Sumatera Barat, Jambi, DKI, Banten, DIY, Bali ada 2, Jawa Timur ada 2, sekarang Tambah Sulawesi dan NTB," kata dia. 

Menurut Syahril, kasus ini bertambah 2 dari sebelumnya yang berjumlah 14 kasus. Kedua penambahan tersebut berasal dari Banten dan Sulawesi Selatan. 

"Jadi ada tambahan 2, dari 14 jadi 16. Yang kasus probable baru satu DKI, yang lainnya adalah pending classification. Di Bali itu ada 2, kemudian Bangka Belitung, Banten, DKI ada 1 probable dan 4 klasifikasi pending, Jambi 1, Jawa Timur 2, dan seterusnya satu-satu," pungkas dia. 

"Dari total 16 ini, 11 atau 68,7 persen laki-laki, sisanya 5 orang perempuan," imbuh dr. Mohammad Syahril. 

Ilustrasi bendera Indonesia.

Indonesia di Atas AS dan Rusia dalam Hal Ini

Indonesia berada di peringkat ketiga untuk adopsi kripto di dunia, naik empat tingkat dari tahun lalu yang berada di peringkat ketujuh. Melampaui AS dan Rusia.

img_title
VIVA.co.id
23 November 2024