Dokter Sebut Gula Biang Kerok Turunnya Imun Hingga Kanker

Ilustrasi kanker.
Sumber :
  • Times of India

VIVA – Minuman manis selalu menjadi favorit banyak orang, terutama di tengah cuaca panas terik di Tanah Air. Tak heran, berbagai kalangan menjadikan minuman manis untuk kebutuhan cairan di sela-sela aktivitas yang tanpa disadari dapat memicu bahaya kesehatan jangka panjang seperti kanker.

Dapat Insentif Pemerintah, PPN MinyaKita hingga Gula Industri Tetap 11 Persen

Dijelaskan dokter spesialis gizi, dr. Cipuk Muhaswitri M.Gizi SpGK., minuman manis bisa berasal dari sumber gula yang berbagai jenis. Dokter Cipuk menjelaskan, jenis gula sendiri sangat beragam dengan asal muasal dan kandungannya yang berbeda-beda.

"Gula pasir dan gula batu asalnya sama dari tebu. Gula aren dari nilanya diambil dari pohon aren, bisa juga kelapa. Gula merah dari kelapa dan jagung juga ada, itu untuk jenis gula yang ada di masyarakat. Kandungan gizi beda-beda. Gula pasir punya per 1 gram energi paling besar dibandin gula aren dan kelapa," kata dr Cipuk dalam acara Hidup Sehat, TvOne, Jumat 20 Mei 2022.

Waspada! 20 Tanda Tubuh Memberi Sinyal Kamu Konsumsi Terlalu Banyak Gula

Cara menyimpan gula pasir.

Photo :
  • U-Report

Gula pasir sendiri sangat jauh lebih tinggi sumber karbohidratnya dibanding jenis lain. Sementara itu, gula merah dari kelapa memiliki kandungan kalsium paling tinggi di antara jenis lainnya. Serta, kadar zat besi tinggi di gula aren meski jumlahnya sangat kecil sehingga tak mampu mencukupi kebutuhan tubuh.

Tak Cuma Picu Kanker, Terlalu Banyak Konsumsi Gula Bisa Sebabkan Depresi?

Sama halnya dengan kadar indeks glikemik pada gula pasir yang cukup tinggi hingga angka 82. Berbeda dengan gula merah dari aren dan kelapa yang hanya mencapai angka 42. Namun, semua ini artinya gula jika dikonsumsi berlebihan akan memicu dampak berbahaya lantaran memiliki sumber karbohidrat dan indeks glikemik tubuh.

"Tingkatkan obesitas. Juga risiko sakit jantung dan pembuluh darah, risiko sakit kencing manis, hipertensi. Gangguan lipid di tubuh. Fungsi kognisi keganggu. Sistem daya tahan tubuh juga keganggu. Juga beberapa penyakit kanker seperti payudara, kolon, pankreas," ujarnya.

Maka dari itu, dokter Cipuk anjurkan konsumsi gula sesuai rekomendasi yaitu 9 sdt pada pria dan 6 sdt pada perempuan. Untuk perkaya rasa makanan, gula bisa diganti dengan kayu manis serta jahe. Selain itu, dianjurkan batasi minuman manis serta baca label kemasan. Juga, perbanyak konsumsi air putih untuk meredam rasa haus.

"Batasi makanan dan minuman manis, misal soda, teh, es krim. Kalau ada pilihan low sugar atau less sugar, itu jadi alternatif berusaha kurangi gula. Lalu, baca label kemasan makanan. Pilih yang kadar gula rendah. Tak lupa, mengenali nama lain gula seperti madu, dekstrosa, fruktosa," tuturnya.

Ilustrasi garam.

Jadi Biang Kerok Banyak Penyakit, Begini Trik Kurangi Penggunaan Garam pada Masakan

Konsumsi garam berlebih dapat berisiko pada sejumlah penyakit, di antaranya hipertensi, gangguan ginjal, kanker, gangguan fungsi otak, osteoporosis, dan masih banyak lagi

img_title
VIVA.co.id
17 Desember 2024