3 Gaya Bercinta Suami Istri Sesuai Sunah Nabi, Mana Favoritmu?

Ilustrasi wanita/bercinta.
Sumber :
  • Freepik/ArthurHIdden

VIVA – Gaya bercinta suami istri, rupanya menjadi salah satu aspek kehidupan umat manusia yang turut diperhatikan dalam agama Islam. Berbagai aspek kehidupan umat Muslim di penjuru dunia ini memang segala sesuatunya sudah diatur sesuai dengan syariat Islam. Begitupun dalam hal bercinta ataupun berhubungan seksual antara suami dan istri.

Detik-detik Suami Aniaya Istri secara Sadis di Bekasi, Ditendang hingga Disundut Rokok

Ilustrasi Bercinta

Photo :
  • U-Report

Rasulullah telah menganjurkan berbagai petunjuk untuk segala aktivitas umatnya, begitu pun ketika ingin bercinta di ranjang.  Sebagai suri tauladan manusia, Rasulullah SAW pun memberikan petunjuk atau sunah yang baik ketika bercinta maupun berhubungan seksual suami istri, bagaimana cara memperlakukan istri selama jima, gaya bercinta suami istri, hingga adab berhubungan suami istri.

15 Pasangan Bukan Suami Istri Terjaring di Hotel, Ada yang Ngaku Mau Tahlilan

Islam tidak melarang, gaya apapun yang akan dilakukan ketika berada di ranjang. Justru dalam Islam, seorang suami dan istri dianjurkan untuk melakukan berbagai macam gaya atau posisi ketika bercinta di ranjang.

Allah SWT berfirman: “Istri-istrimu adalah (laksana) tanah tempat bercocok tanam bagimu, maka datangilah tanah tempat bercocok tanammu itu sebagaimana saja yang engkau kehendaki,” (QS. Al Baqarah : 223)

Raffi Ahmad Bahas Peran Suami dalam Rumah Tangga, Netizen Sindir Baim Wong

Bukan hanya bicara soal kepuasan, kesehatan seksual rupanya lebih dari untuk menghindari penyakit serta kehamilan yang tidak direncanakan. Menurut American Sexual Health Association, bahwa seks menjadi bagian penting dalam hidup seseorang.

Gaya Bercinta Suami Istri

Dalam agama Islam, gaya bercinta suami istri pun ada baiknya dilakukan sesuai syariat Islam atau sesuai sunahnya. Nah bicara soal gaya bercinta suami istri di ranjang seperti apa yang sesuai sunah Nabi Muhammad SAW? Berikut adalah beberapa di antaranya yang telah kami rangkum dari beberapa sumber.

1. Pilihlah Gaya yang Nyaman

Ilustrasi bercinta/pasangan.

Photo :
  • Freepik/lookstudio

Islam membebaskan gaya bercinta suami istri ketika di ranjang. Jadi kalian bisa memilih gaya yang bisa membuat Anda dan pasangan merasa nyaman dan pastinya puas ketika berada di ranjang.

Seperti salah satunya posisi spooning. Di mana posisi bisa menjadi salah satu alternatif untuk meningkatkan rasa nyaman, kendati gaya bercinta satu ini sudah sangat membosankan.

Gaya bercinta ini mengharuskan suami dan istri untuk memiringkan badannya, kemudian sang suami melakukan penetrasi melalui bagian belakang kemaluan istri. Posisi seperi ini membuat proses penetrasi akan lebih mudah dan tidak terlalu menimbulkan rasa sakit yang begitu mendalam.

2. Man on Top

Ilustrasi bercinta

Photo :
  • U-Report

Zaadul Ma’ad, Ibnu Qayyim Al Jauziyah menjelaskan bahwa posisi terbaik adalah suami berada di atas istri.

Beliau mengatakan, posisi tersebut menunjukkan tanda kepemimpinan suami terhadap istrinya. Sebagaimana firman Allah: “Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum perempuan,” (QS. An Nisa’ : 34)

Allah juga memberikan gambaran lain tentang lebih baiknya posisi ini dibancing posisi yang lain. Allah berfirman: “Mereka adalah pakaian bagimu, dan kamu adalah pakaian bagi mereka” (QS. Al Baqarah : 187)

Posisi bersetubuh seperti ini menjadi posisi paling nikmat dan bikin puas.  Imam al-Razi mengatakan bahwa posisi bersetubuh sebagaimana diterangkan di ats, adalah posisi yang dipilih oleh para ulama fiqh dan para ahli kesehatan.

3. Hindari Dubur

Bercinta.

Photo :
  • U-Report

Pada suatu ketika Umar bin Khattab khawatir dan mengadu kepada Rasulullah. Umar bin Khattab mengadu bahwa dia baru saja berjimak dengan istrinya dengan posisi dari belakang. Saat itu Rasulullah hanya diam sampai Allah SWT menurunkan Surat Al-Baqarah ayat 223 tersebut.

Imam Nawawi pun menjelaskan bahwa, pada ayat tersebut diperbolehkan menyetubuhi istri dari arah depan maupun belakang, dengan posisi telungkup atau menindih.

Tidak diperkenankannya menyetubuhi istri melalui dubur karena bukan merupakan lokasi untuk ‘bercocok tanam’.

Rasulullah SAW pun dengan tegas mengatakan,“Mau dari depan atau dari belakang boleh, asal di kemaluan isteri,” (Hadis Imam Al-Bukhari 154/8, dan Imam Muslim 156/4).

Pernyataan Rasul SAW pada hadis tersebut bukan hanya memberikan sebuah penegasan tentang hukum, melainkan memberitahu jika ada ruang kebebasan berkreasi bagi setiap suami atau isteri ketika melakukan hubungan intim.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya