Boleh Lepas Masker di Ruang Terbuka, Pakar IDI: Jangan Dramatis

Ilustrasi virus corona/COVID-19/masker.
Sumber :
  • pixabay

VIVA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah memperbolehkan masyarakat untuk melepas masker saat aktivitas di ruang terbuka yang tak padat. Hal ini memantik sejumlah reaksi, termasuk dari Ketua Satuan Tugas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof. Zubairi Djoerban.

Abu Vulkanik Gunung Lewotobi Sampai Lombok, Warga Diminta Gunakan Masker

Menurut Prof Beri, sapaannya, kebijakan tersebut sah-sah saja diberikan oleh Presiden Jokowi dan tak perlu dibesar-besarkan. Ia menilai, memakai masker tetap harus dijalani sesuai aturan yang diberlakukan seperti di dalam kendaraan umum dan di ruang terbuka namun padat kerumunan.

"Setuju saja dengan kebijakan lepas masker, dan tidak perlu mendramatisir hal ini. Hanya karena mandat dicabut, bukan berarti harus berhenti pakai masker," ujarnya dikutip dari cuitan di akun Twitter pribadinya, Rabu, 18 Mei 2022.

Bahaya BPA Ditegaskan Bukan soal Bisnis, Tapi Ancam Kesehatan Konsumen

Lebih dalam, kebijakan melepas masker sendiri sebenarnya sudah diberlakukan di beberapa negara seperti Singapura, Malaysia, sejumlah negara di Eropa dan Amerika Serikat. Menurutnya, penting untuk tetap mengenali kondisi kesehatan masing-masing dan menjaga pola hidup bersih dan sehat.

Ilustrasi masker.

Photo :
  • Freepik/tirachardz
How an App Became Indonesia's Essential Weapon Against Covid-19

"Saatnya masing-masing kita punya kesadaran tentang pola hidup sehat, termasuk pakai masker yang efektif cegah virus menular," imbuhnya.

Prof Beri juga menegaskan bahwa pelonggaran kebijakan ini harus dilihat sesuai tren kasus yang ada. Apalagi, kondisi saat ini masih berkaitan dengan euforia pulang kampung alias mudik saat lebaran Idul Fitri kemarin sehingga tetap dikhawatirkan ada peningkatan kasus. Meski begitu, ia menilai Indonesia akan segera memasuki fase endemik dengan membaiknya kondisi kasus COVID-19 saat ini.

"Idealnya sih kebijakan ini dilakukan bulan depan dengan melihat dulu bagaimana dampak dari mudik. Dan, saya harap, pelacakan kontak dan tes tetap dilakukan. Tidak jadi kendor. Saya optimistis tidak lama lagi Indonesia akan memasuki fase endemik," pungkasnya.

Ilustrasi dokter/rumah sakit.

IDI Tegaskan Dokter Tak Boleh Jadi Influencer Sampai Promosikan Produk Kesehatan

Dokter-dokter tersebut membuat konten kreatif hingga akhirnya mempromosikan produk kesehatan maupun kecantikan lewat akun pribadinya.

img_title
VIVA.co.id
18 November 2024