Flu Tomat Menjangkiti Anak, Sudah Terdeteksi di RI?
- Pixabay
VIVA – Tren kasus penurunan COVID-19 membuat masyarakat mulai bisa bernapas lega. Namun pandemi yang belum juga usai, justru diiringi dengan munculnya infeksi lain yang disebut dengan Flu Tomat. Kini, flu ini tengah menyebar di India dan memicu kekhawatiran di Indonesia.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid., menegaskan bahwa flu tomat saat ini tak terdeteksi di Indonesia. Selain itu, Kementerian Kesehatan juga belum membentuk upaya dalam menangani infeksi flu tomat tersebut
"Belum yaaa (belum terdeteksi kasusnya di Indonesia)," terang Nadia pada VIVA, dikutip Jumat 13 Mei 2022.
Dikutip dari The Health Site, Flu tomat telah menyebar ke Kerala dan Tamil Nadu, India. Sekitar 80 anak-anak telah terinfeksi oleh virus tersebut. Menyadari situasi tersebut, pejabat kesehatan Karnataka telah menyatakan bahwa negara bagian dalam di India patut siaga tinggi. Menurut laporan tersebut, distrik Karnataka yang berdekatan - Mangaluru, Udupi, Kodagu, Chamrajnagara dan Mysuru - telah diarahkan untuk mengawasi para pelancong setiap hari dari Kerala.
Apa Itu Flu Tomat?
Flu tomat adalah flu yang tidak teridentifikasi. Ini dikategorikan di bawah penyakit virus langka, yang menyebabkan ruam berwarna merah gelap, iritasi kulit dan kemudian dehidrasi parah di antara orang-orang yang terinfeksi. Mengapa dinamakan flu tomat? Nah, jawabannya tersembunyi dalam namanya. Penyakit ini menyebabkan lepuh merah, yang terlihat seperti tomat, itulah sebabnya dikenal sebagai flu tomat
Apa Gejala Flu Tomat?
Laporan menunjukkan bahwa flu tomat saat ini dominan pada anak-anak yang termasuk dalam kelompok usia di bawah 5 tahun atau kurang.
Dokter telah menyatakan bahwa anak-anak yang terinfeksi flu tomat memiliki gejala seperti lepuh besar berwarna merah, demam tinggi, sakit badan, pembengkakan sendi, dan kelelahan.
Salah satu gejala serius dari flu tomat adalah 'dehidrasi parah. Dan dehidrasi dapat menyebabkan kram, masalah kulit, mual, muntah, diare, perubahan warna pada tangan, lutut, bokong, batuk, bersin, dan pilek
Seberapa berbahaya?
Dunia sedang berjuang dalam pertempuran perawatan kesehatan terburuk melawan pandemi COVID-19 selama dua setengah tahun sekarang. Pada saat ini, wabah virus lain bisa mengkhawatirkan, bukan? Meski demikian, Menteri Kesehatan Karnataka K. Sudhakar mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan ia juga menegaskan tidak perlu panik saat ini.
"Tidak perlu panik karena pihak berwenang diminta untuk tetap waspada. Apalagi Flu Tomat mewabah di Kerala," katanya.
Apakah Ada Hubungannya Dengan Virus COVID-19?
Jawabannya tidak. Flu tomat masih menjadi demam yang tidak teridentifikasi, namun tidak ada hubungannya dengan virus SAR-CoV-2 penyebab COVID-19. Menegaskan hal yang sama, Sudhakar mengatakan, gejala yang mirip namun bukan berarti virusnya serupa.
"Meskipun beberapa gejalanya mirip dengan Covid-19, Flu Tomat tidak ada hubungannya dengan Covid-19. Gejala ini biasanya terlihat pada jenis infeksi virus lainnya juga," terangnya.