Deretan Masalah Kesehatan Ini Bisa Jadi Gejala Awal Diabetes

Ilustrasi diabetes.
Sumber :
  • Pexels/Nataliya Vaitkevich

VIVA – Diabetes menjadi salah satu penyakit yang paling banyak diderita orang di dunia. Indonesia sendiri berada dalam posisi kelima di dunia dengan jumlah pengidap diabetes sebanyak 19,47 juta jiwa, dengan jumlah penduduk sebesar 179,72 juta. Itu berarti 10 persen penduduk Tanah Air mengidap diabetes. 

Pada tahun 2021, jumlah kematian dengan kasus diabetes di Indonesia mencapai 236.711 jiwa. Jumlah ini meningkat 58 persen pada 10 tahun terakhir jika dibandingkan dengan 149.872 jiwa tahun 2011. Jika tidak ditangani dengan seksama, WHO memperkirakan kasus Diabetes di Indonesia akan melonjak menjadi 21,3 juta jiwa pada 2030 mendatang. 

Menurut data dari Kementerian Kesehatan, 90 persen dari total kasus diabetes merupakan Diabetes tipe 2. Kasus Diabetes tipe 2 ini umumnya terjadi pada pasien dewasa, namun beberapa tahun terakhir ditemukan pada kasus anak dan remaja. 

Penyebabnya adalah gaya hidup dan pola diet yang tidak seimbang, dibarengi minimnya aktivitas fisik yang menyebabkan anak serta remaja memiliki berat badan berlebih atau obesitas. 

Ilustrasi diabetes.

Photo :
  • Pexels/Nataliya Vaitkevich

Sejumlah masalah kesehatan yang biasa dianggap sepele nyatanya bisa menjadi gejawal awal diabetes yang tak disadari. Hal itu diungkapkan oleh Dr. Minisha Sood, seorang ahli endokrinologi di Lenox Hill Hospital. Menurutnya, sering buang air kecil dan dehidrasi menjadi beberapa di antaranya.

"Ketika glukosa darah meningkat, tubuh mencoba untuk menghilangkannya melalui urin, sehingga meningkatkan frekuensi buang air kecil," ujarnya, dikutip dari laman Eat This, Not That, Kamis, 12 Mei 2022.

"Saat tubuh kehilangan glukosa darah (gula) dan air melalui urin, dehidrasi bisa terjadi," kata Dr. Sood menambahkan.

Benarkah Kolesterol Tinggi dan Asam Urat Sebabkan Kanker Pankreas?

Tak hanya itu, pandangan yang kabur juga bisa menjadi gejala awal diabetes. Hal itu dikarenakan naiknya kadar glukosa mempengaruhi konsentrasi cairan di sekitar lensa mata, sehingga mengubah bentuk lensa yang dapat mendistorsi penglihatan.

Ilustrasi pengecekan diabetes.

Photo :
  • Pixabay/TesaPhotography
Harapan Baru bagi Pasien Diabetes dan Kanker

Menurut Angela Ginn-Meadow RN RDN CDCES Direktur Program Pendidik Diabetes, Kemitraan Regional Baltimore Metropolitan Diabetes University of Maryland Medical Center, tanda-tanda lain dapat berupa penurunan berat badan yang tidak disengaja, kelaparan, kulit kering atau gatal dan/atau infeksi jamur berulang.

Sementara itu, semakin meningkatnya jumlah pasien diabetes menjadi alasan Mayapada Healthcare membuka Diabetes Center, yakni pusat layanan terintegrasi dan terpadu untuk perawatan dan pelayanan kesehatan yang berhubungan dengan diabetes serta komplikasi penyakit yang berhubungan dengan diabetes di semua unit Mayapada Hospital. Diabetes Center dibuka untuk membantu pemerintah dan mencegah estimasi lonjakan kasus dari data yang ada. 

Aman Bagi Penderita Diabetes, Dokter Sarankan Konsumsi Ini untuk Pengganti Nasi Putih

Layanan ini didukung oleh multispesialis berbagai disiplin ilmu untuk melayani rangkaian komprehensif pelayanan kesehatan masyarakat pada pasien pre-diabetes, diagnosa diabetes, penanganan diabetes terpadu, serta pencegahan komplikasi hingga penanganan komplikasi diabetes. 

Diabetes Center di rumah sakit ini memiliki pendekatan komprehensif, mulai dari multispesialis dokter yang bersinergi satu sama lain, di antaranya spesialis penyakit dalam Konsultan Endokrin Metabolik Diabetes, Spesialis Bedah dengan subspesialis Bedah Vaskuler Endovaskular, Spesialis Mata, Spesialis Jantung, Spesialis Saraf, Spesialis Urologi, Spesialis Gizi Klinik, Spesialis Orthopedi dan Spesialis Ginjal Hipertensi. 

Ilustrasi diabetes/gula darah.

Photo :
  • Pixabay/TesaPhotography

Layanan ini juga memberikan management terpadu mulai dari terapi perawatan luka diabetes, terapi pendukung ataupun rehabilitasi tertentu, hingga pengobatan bedah maupun non-bedah yang komprehensif sesuai dengan kebutuhan setiap pasien.

Jonathan Tahir, Group CEO Mayapada Healthcare (MH) mengatakan, Diabetes Centre dibuka untuk menjawab kebutuhan masyarakat Indonesia serta mendukung pemerintah dengan upaya pencegahan lonjakan kasus diabetes dari beberapa estimasi data yang ada tentang kasus diabetes di Indonesia.

“Diabetes Center ini meliputi edukasi kepada pasien, pemeriksaan menyeluruh dan diagnosa tepat, pengobatan serta perawatan yang tepat untuk setiap pasien, tindakan pencegahan dan komplikasi lanjutan serta terapi gaya hidup sehat," ucap Jonathan dalam keterangannya.

"Harapan kami, Diabetes Center ini dapat memberikan jawab serta solusi untuk tindakan pencegahan serta pengobatan secara cepat dan tepat pada pasien," tambahnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya