Perubahan di Lidah Tanda Kadar Gula Darah Terlalu Tinggi
- Pixabay
VIVA – Diet bisa mempengaruhi kesehatan mulut seseorang melalui mekanisme plethora. Kekurangan, misalnya, dikenal sebagai pemicu berbagai penyakit yang bermanifestasi sebagai masalah mulut.
Tapi terkadang, kelebihan gula dalam darah bisa memiliki efek serupa. Xerostomia, yang bisa mengubah tekstur lidah, bisa menjadi salah satu petunjuk fisik dari kadar gula darah tinggi.
Dikutip dari laman Express, menurut Cleveland Clinic, mulut kering, dikenal secara medis sebagai xerostomia, disebabkan oleh kekurangan saliva atau ludah.
"Itu bisa menjadi gejala gula darah tinggi pada orang-orang dengan diabetes atau masalah kesehatan lain. Itu bisa menyebabkan masalah kesehatan serius seperti penyakit gusi dan infeksi mulut," demikian pernyataan badan kesehatan itu.
Komplikasi sering terlihat di antara pasien diabetes tipe 1 dan 2, yang rentan dehidrasi.
Dehidrasi disebabkan oleh kadar gula darah tinggi yang membuat ginjal kerja lebih keras sehingga kelebihan glukosa atau gula bisa diserap dan disaring.
Karena ginjal berjuang keras dengen gula darah berlebih, gula darah dikeluarkan lewat urine, yang menyeret cairan dari jaringan lain keluar tubuh.
Kelebihan ini butuh dikeluarkan lewat urine, pada akhirnya membuat tubuh dehidrasi, di mana bisa memicu serangkaian masalah.
Statistik menunjukkan angka penderita diabetes yang melaporkan gejala mulut kering berada di rentang antara 40-80 persen.
"Kondisi itu membuat makan dan menelan sulit, menyebabkan napas bau, dan mungkin mengiritasi jaringan mulut, membuat mulut lebih rentan terhadap infeksi," kata Harvard Health.
Lidah yang bergalur/pecah-pecah adalah gejala yang sangat dikenal dari kondisi ini dan karenanya harus mengunjungi praktisi kesehatan.
Badan kesehatan lainnya menjelaskan bahwa lidah bisa memiliki tekstur kasar, yang diiringi dengan bibir kering pecah-pecah.
Lecet, infeksi, kering, gatal, perubahan warna, dan ketidaknormalan kulit bisa menjadi pertanda gula darah tinggi.
Salah satu risiko utama ludah yang berkurang adalah gigi membusuk yang bisa menimbulkan maslaah kesehatan lain seperti gingivitis.
Semakin dini kondisi ini dideteksi, semakin besar peluang menekan remisinya sebelum kerusakan terjadi.
"Perawatan mulut kering tergantung pada penyebabnya. Untuk waktu yang lama, banyak dokter mengira xerostoma adalah konsekuensi alami dari pertambahan usia," tambah Harvard Health.
"Sesuatu sesederhana seperti meminum air bisa meringankan mulut kering. Makanan asam menstimulasi kelenjah saliva, jadi permen rasa lemon bisa membantu," lanjut badan kesehatan itu.
Mayo Clinic menambahkan bahwa membatasi konsumsi kafein mungkin dibutuhkan untuk menghalangi gejala mulut kering. Selain itu, obat kumur yang mengandung alkohol juga memiliki efek mengeringkan, begitu pula tembakau yang dihisap atau dikunyah.