Flu Tomat Rentan Intai Anak, Bisakah Diobati?
- Times of India
VIVA – Pihak medis di India telah meningkatkan pengawasan setelah kasus "flu tomat" terdeteksi di Kerala. Flu tomat tengah mewabah dengan menjangkiti hingga 80 anak-anak di India.
Flu tomat ini mengacu pada lepuhan merah yang ditimbulkannya, telah menimbulkan kekhawatiran di berbagai wilayah di India. Dr P Aruna, wakil direktur layanan kesehatan, Coimbatore, mengatakan kepada The Indian Express, tiga tim yang terdiri dari inspektur pendapatan, inspektur kesehatan, dan polisi telah dikerahkan secara bergiliran.
"Mereka akan mencatat jika seseorang mengalami demam dan ruam," ujarnya.
Apa itu flu tomat? Siapa yang rentan terinfeksi?
Dokter Aruna menginformasikan, flu menyerang anak-anak di bawah usia lima tahun. Gejala flu ini, juga disebut demam tomat, termasuk ruam, iritasi kulit dan dehidrasi. Menurut beberapa laporan, flu juga dapat menyebabkan kelelahan, nyeri sendi, kram perut, mual, muntah, diare, batuk, bersin, pilek, demam tinggi, dan nyeri tubuh. Dalam beberapa kasus, itu juga dapat mengubah warna kaki dan tangan.
"Flu ini sembuh sendiri dan tidak ada obat khusus untuk ini,” kata Dr Aruna.
Ini berarti, gejala akan hilang dengan sendirinya jika perawatan suportif diberikan. Seperti kasus flu lainnya, demam tomat juga menular. Tak heran, usia anak termasuk rentan terjangkiti flu ini.
“Jika seseorang terinfeksi flu ini, mereka perlu diisolasi karena ini dapat menyebar dengan cepat dari satu orang ke orang lain,” kata Dr Aruna.
Sangat penting untuk mencegah anak-anak menggaruk lepuhan yang disebabkan oleh flu tersebut. Istirahat yang tepat dan kebersihan juga disarankan. Peralatan, pakaian, dan barang-barang lain yang digunakan oleh orang yang terinfeksi harus disanitasi untuk mencegah penyebaran flu.
Asupan cairan juga akan membantu melawan dehidrasi. Yang paling penting, penting untuk mencari nasihat dokter jika Anda melihat gejala yang disebutkan di atas.