Wajah Anak Pucat, Waspada Anemia Mengintai
- http://beritatrendz.blogspot.com
VIVA – Remaja cenderung memiliki keinginan untuk membatasi asupan makanan demi menjaga penampilan. Rupanya, pola makan yang kurang baik ini bisa berdampak pada kesehatan jangka panjang, termasuk anemia pada anak.
Anemia merupakan sekumpulan gejala yang disebabkan oleh banyak faktor sehingga seseorang kekurangan sel darah. Dokter Spesialis Anak, Prof. Dr. dr. Pustika Amalia Wahidiyat Sp.A., menjelaskan bahwa ada dua faktor utama yang bisa menyebabkan anemia pada anak.
"Karena kurang zat besi, atau karena talasemia yakni sel darah merah memang rusak sehingga pecah terus atau karena perdarahan. Anemia jangan disamakan. Anemia itu gejala," ujar Prof Amalia, dalam acara virtual Kementerian Kesehatan RI, Selasa 10 Mei 2022.
Pada anak yang anemia, kata Prof Lia, ada gejala khas yang tak boleh diabaikan oleh orangtua. Ketika wajah anak nampak lebih pucat dari biasanya, diiringi kondisi lemah yang terus menerus, orangtua sebaiknya segera memeriksa ke dokter.
"Anemia (gejalanya) pucat. Dokter yang harus cari sebabnya anemia karena apa. Biasa dicari lewat pertanyaan-pertanyaan soal pola makan dan sebagainya. Akan cek darah lengkap juga," jelasnya.
Gejala lainnya diiringi dengan kondisi letih dan lesu serta sariawan di sudut mulut. Selain itu, kuku juga berbentuk seperti sendok yang artinya sudah mengacu pada anemia berat. Ada pun tanda lain yang tak biasa adalah lidah yang permukaannya halus.
"Lidah kita pada normalnya pasti permukaan tdk rata. Pada pasien kurang zat besi, justru permukaan halus. Biasanya suka makan-makanan yang aneh seperti makan rambut, pasir, es batu, itu disebut sebagai pika," bebernya.
Apabila faktor anemia adalah kekurangan zat besi, maka beri pola makan tinggi protein hewani terutama daging merah dan jeroan. Kurangi juga minum kopi dan teh berlebihan karena hambat masuknya zat besi.
"Pengobatannya bisa dikasih obat zat besi. Penyakit ini bisa disembuhkan," katanya.