Anak Muntah dan Diare, Waspada Terkena Hepatitis Akut Misterius
- Pexels/miroshnichenko
VIVA – Diare kerap menjadi salah satu gejala pada tubuh yang rentan mengintai anak. Siapa sangka, gejala diare ini bisa menjadi tanda si kecil terjangkit hepatitis akut misterius yang bisa berbahaya jika terlambat ditangani. Lantas, apa saja yang perlu diwaspadai?
Ketua UKK Gastro-Hepatologi IDAI, Dr. dr. Muzal Kazim SpA(K), menyebutkan bahwa hepatitis akut misterius ini cenderung menimbulkan gejala saluran pencernaan. Pada anak, gejalanya berupa muntah, mual, diare, sakit perut, dan disertai demam.
"Anak muntah, diare, sakit perut, demam karena suatu infeksi sering, disertai demam. Ada kuning di kelopak mata. Bisa kuning ke badan kalau lebih berat lagi," ujarnya dalam temu media virtual, Sabtu 7 Mei 2022.
Dokter Muzal menyebutkan bahwa kondisi anak tersebut sudah menjadi gejala awal yang sebaiknya diwaspadai oleh para orangtua. Pada kondisi lebih berat, anak bisa mengalami kuning di seluruh tubuh, kejang, hingga penurunan kesadaran.
"Kalau lebih berat lagi, bisa sebabkan kesadaran menurun kalau sel hati sudah rusak. Bisa menyebabkan kesadaran menurun sampai kejang. Kalau tidak ditangani, bisa sebabkan kematian. Oleh karena itu, sejak awal sudah waspada kalau dapat kasus-kasus dengan gejala saluran cerna yang dicurigai seperti muntah dan diare," tuturnya lagi.
Tak hanya itu, orangtua juga patut memantau warna air seni yang keluar dari tubuh anak. Apabila warnanya cenderung cokelat seperti air teh, itu patut segera dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat agar anak mendapat pertolongan pertama.
"Itu tanda-tanda segera dibawa untuk pertolongan agar dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Gejala tadi baiknya diperiksa," imbaunya.
Ada pun hepatitis akut sebenarnya bisa mengintai usia berapa saja. Namun, pada anak lebih rentan karena sistem imunitasnya belum sempurna, terutama anak yang usia di bawah 6 tahun. Di sisi lain, dokter Muzal juga tak menampik agar orang dewasa waspada akan penularan dan terjangkit hepatitis akut tersebut.
"Ada juga hepatitis akut justru pada orang yang sistem imun kuat pada dewasa seperti di kasus hepatitis A. Justru yang hancurkan atau rusak sel hati adalah kekebalan tubuh sendiri untuk hancurkan virus tapi sel hati ikut rusak karena tubuh berusaha hancurkan virus tapi sel hati ikut terkena hancur. Karena itu pada sistem imun bagus malah ada juga yang lebih berat," terangnya.
Doktet Muzal juga menyoroti perbedaan penyakit hepatitis misterius ini dengan penyakit lain. Seringkali, pada penyakit lain faktor risiko terbesar memang pada anak dengan imunitas rendah seperti gizi buruk, anak yang konsumsi obat penekan sistem imun, HIV, dan penyakit penurunan imun lainnya.
"Itu yang aneh. Karena tidak ditemukan kasus pada anak-anak yang imunnya lebih lemah," kata dia.