Ini Posisi Tidur Terbaik dan Terburuk untuk Hipertensi
- Times of India
VIVA – Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah salah satu faktor risiko terpenting untuk penyakit kardiovaskular. Jika tekanan darah terlalu tinggi, itu dapat merusak pembuluh darah dan menyebabkan sejumlah kondisi yang berpotensi mengancam jiwa.
Namun sayangnya, banyak yang tidak mengetahui bahwa tidur memiliki pengaruh besar terhadap tekanan darah tinggi seseorang. Saat tidur, sleep apnea atau gangguan tidur yang menyebabkan pernapasan seseorang terhenti, memicu otak untuk memompa lebih banyak darah ke area utama seperti otak dan detak jantung.
Kondisi tersebut memberi tekanan tambahan pada dinding arteri dan meningkatkan tekanan darah lebih tinggi dibanding ketika bernapas normal saat tidur. Penurunan mendadak kadar oksigen darah yang terjadi selama sleep apnea meningkatkan tekanan darah dan membebani sistem kardiovaskular.
Selain itu, mengalami sleep apnea obstruktif juga meningkatkan risiko seseorang mengalami komplikasi hipertensi.
"Sleep apnea adalah gangguan tidur yang menyebabkan banyak gangguan pernapasan saat tidur. Ada dua jenis sleep apnea (yaitu) sleep apnea obstruktif (OSA) dan sleep apnea sentral (CSA)," kata Sleep Foundation, dilansir dari laman Express, Kamis 5 Mei 2022.
Situs kesehatan itu menambahkan, OSA ditandai dengan episode kolaps saluran napas, yang menghalangi aliran udara ke paru-paru dan sering menyebabkan mendengkur serta terengah-engah saat tidur.
"Dalam CSA, gangguan pernapasan terjadi karena kurangnya komunikasi antara otak dan otot-otot yang terlibat dalam pernapasan," ungkap situs tersebut.
Medicover Hospitals mengungkapkan, kebanyakan orang dewasa tidak mempedulikan ketika mereka berada di tempat tidur. Padahal kebiasaan rutin ini memiliki efek kesehatan dengan satu atau lain cara.
"Para peneliti dan dokter mengatakan, posisi tidur kita penting. Tidur tengkurap, punggung atau menyamping dapat membuat perbedaan dalam mendengkur, sleep apnea, sakit leher dan punggung dan kondisi medis lainnya," kata mereka.
Tidur miring ke kiri dikatakan sebagai posisi tidur terbaik untuk hipertensi, karena dapat mengurangi tekanan darah pada pembuluh darah yang mengembalikan darah ke jantung.
Sakit punggung juga dapat menyebabkan gangguan tidur yang signifikan, sehingga menghindari posisi tidur yang membebani area ini juga harus dihindari.
"Beristirahat menyamping, dengan punggung sebagian besar lurus, dapat membantu mengurangi sleep apnea. Ini juga dapat menyebabkan rasa sakit di leher dan punggung karena tulang belakang Anda tetap sejajar," tutur Medicover.
Selain menjaga kualitas tidur, memerhatikan pola makan juga sangat penting untuk menurunkan hipertensi dan menghindari komplikasi kesehatan terkait kardiovaskular.
Beberapa makanan yang harus dihindari sebelum tidur antara lain, makanan asin dan manis, daging merah, minuman manis, alkohol, lemak jenuh, makanan yang dikemas dan diproses, dan makanan berbumbu.