Orangtua Perlu Waspada, Pakar Ungkap Gejala Awal Hepatitis Misterius
- Pexels/Cottonbro
VIVA – Hepatitis misterius menjadi perbincangan hangat yang dikhawatirkan oleh banyak orang lantaran sudah menjangkiti nyaris 230 kasus di dunia. Bahkan, hepatitis ini terbilang berbahaya lantara memicu kematian sehingga perlu mengenali gejala awalnya.
Dokter Anak konsultan Gastrohepatologi Rumah Sakid Cipto Mangunkusumo (RSCM), Dr. dr. Hanifah Oswari Sp.A (K) menjelaskan bahwa pada dasarnya hepatitis akut sudah sangat sering terjadi dan dikeluhkan. Kendati begitu, penyakit ini menjadi fokus lantaran belum diketahui penyebabnya dan menimbulkan gejala berat.
"Karena belum tahu penyebabnya dan karena ini (gejala) berat. Biasanya yang datang (hepatitis akut) enggak berat, dan kedua, ini datangnya bersamaan dan cepat," tuturnya dalam konferensi pers virtual bersama Kementerian Kesehatan RI, Kamis 5 Mei 2022.
Umumnya, hepatitis yang ditemui pun masih berkaitan dengan virus pemicu hepatitis A,B,C,D, dan E. Namun pada kasus ini, tak ditemukan sama sekali virus-virus hepatitis tersebut.
Untuk gejalanya sendiri, berdasarkan laporan kasus bahwa bermula dari gangguan sistem pencernaan. Akan tetapi, banyak yang menganggap bahwa gejala ini terbilang ringan sehingga kerap disepelekan dan berdampak pada kondisi gejala berat.
"Gejala gastronintestinal seperti diare, mual, muntah, sakit perut, disertai demam ringan. Berlanjut dengan gejala arah hepatitis yaitu buang air kecil sepeti (warna) teh, buang air besar seperti dempul, pucat, lalu mata dan kulit berwarna kuning," jelasnya.
Hal tersebut biasanya diperkuat dengan kadar enzim hati yang meningkat atau kadar enzim transaminase lebih dari 500 unit. Bila semakin parah, akan terjadi pembekuan darah yang mengharuskan pasien menjalani transplantasi hati.
"Bila berlanjut, akan pembekuan darah dan penurunan kesadaran yang lanjut kematian bila pasien tidak transplantasi hati," jelasnya lagi.
Dokter Hanif menegaskan agar orangtua waspada terhadap penyakit berbahaya ini dengan mengenali kondisi anak apabila menunjukkan gejala awal tersebut. Sebab, gejala berat bisa terjadi dan sulit diatasi oleh tenaga kesehatan sehingga memicu kematian.
"Waspada kalau anak alami gejala saluran cerna seperti diare, mual, muntah, sakit perut, demam ringan dan sudah memikirkan ada kemungkinan arah ke hepatitis akut berat yang belum diketahui penyebabnya," tuturnya.
"Bawa ke faskes terdekat untuk dapat pertolongan apakah perlu diperiksa lebih lanjut. Jangan nunggu sampai gejala berat, kuning, karena akan hilang momen untuk mengobati. Apalagi sampai hilang turun kesadaran, karena kesempatan dokter obati lebih rendah," pungkasnya.