Studi: Banyak Berdiri Cegah Diabetes dan Penyakit Kardiovaskular
- Pixabay
VIVA – Insulin merupakan hormon yang dibuat oleh pankreas yang memainkan peran penting dalam metabolisme energi dan pengaturan gula darah. Hal ini memungkinkan glukosa dalam darah untuk memasuki sel, yang digunakan sebagai bahan bakar agar berfungsi dengan baik.
Terkadang, tubuh mungkin tidak bereaksi terhadap insulin secara normal, yang menyebabkan peningkatan kadar glukosa darah. Keadaan ini disebut sebagai gangguan sensitivitas insulin atau resistensi insulin yang bisa berujung pada diabetes tipe 2.
Perilaku menetap atau berdiam diri tanpa melakukan aktivitas apa pun serta kelebihan berat badan, diketahui dapat mengganggu fungsi insulin dalam tubuh, yang menyebabkan penurunan sensitivitas insulin serta peningkatan risiko penyakit kronis. Dengan demikian, melakukan aktivitas fisik secara teratur dianjurkan untuk mencegah diabetes.
Jika tidak sempat melakukan aktivitas fisik yang disarankan, cobalah untuk mengganti sebagian waktu duduk dengan berdiri. Karena sebuah penelitian baru di Finlandia mengungkapkan, lebih banyak berdiri dikaitkan dengan sensitivitas insulin yang lebih baik, yang pada gilirannya dapat membantu mencegah penyakit gaya hidup kronis, seperti diabetes tipe 2 dan penyakit kardiovaskular.
Dalam studi kolaboratif yang dilakukan oleh Turku PET Center dan lembaga UKK, para peneliti menemukan, hubungan antara berdiri dan sensitivitas insulin yang lebih baik, tidak tergantung pada jumlah aktivitas fisik harian atau waktu duduk, tingkat kebugaran atau kelebihan berat badan. Hasil penelitian tersebut diterbitkan dalam Journal of Science and Medicine in Sport.
"Temuan ini semakin mendorong untuk mengganti sebagian waktu duduk sehari-hari dengan berdiri. Terutama jika rekomendasi aktivitas fisik tidak terpenuhi," kata Taru Garthwaite, kandidat doktor dari Universitas Turku, dilansir The HealthSite, Selasa 3 Mei 2022.
Studi tersebut juga menunjukkan, peningkatan persentase lemak tubuh memiliki hubungan yang lebih kuat dengan sensitivitas insulin daripada aktivitas fisik, kebugaran atau jumlah waktu yang dihabiskan untuk duduk.
Garthwaite menyatakan, aktivitas fisik, kebugaran dan perilaku menetap, mungkin secara tidak langsung berhubungan dengan metabolisme insulin melalui pengaruhnya terhadap komposisi tubuh.
Berdiri, bagaimanapun, dikaitkan dengan sensitivitas insulin yang lebih baik, terlepas dari komposisi tubuh. Oleh karena itu, para peneliti menyimpulkan bahwa meningkatkan waktu berdiri setiap hari dapat membantu dalam pencegahan penyakit gaya hidup jika rekomendasi aktivitas fisik tidak terpenuhi.