Perempuan Dua Kali Lebih Mungkin Meninggal karena Asma

Obat asma
Sumber :
  • Times of India

VIVA – Perempuan dua kali lebih mungkin dibandingkan pria untuk meninggal karena serangan asma, sebuah badan amal terkemuka memperingatkan.

Kesenjangan Gender: Hanya 1 dari 10 Perempuan yang Pegang Peran Kepemimpinan

Asthma + Lung UK mengatakan dua pertiga kematian akibat asma dalam lima tahun terakhir adalah perempuan- 5.100 dibandingkan dengan 3.200 pria.

Dilansir dari The Sun, hormon seks perempuan termasuk estrogen mungkin harus disalahkan karena memicu serangan pernapasan yang lebih buruk. Sarah Woolnough, kepala eksekutif badan amal itu, mengatakan kesenjangan dalam pengetahuan membuat hal itu terjadi. 

Cara Menangani Asma dengan Pengelolaan yang Efektif

"Banyak yang berjuang dengan gejala asma yang melemahkan, terjebak dalam siklus masuk dan keluar dari rumah sakit dan, dalam beberapa kasus, kehilangan nyawa mereka," kata Sarah Woolnough.

Ada sekitar tiga juta wanita di Inggris dengan asma dan 2,4 juta pria. Serangan menyebabkan saluran udara menegang dan membuatnya sulit untuk bernapas. 

Ingin Investasi Tanpa Ribet? Inilah Mengapa Emas Digital Cocok untuk Masa Depan Perempuan!

Sementara anak laki-laki lebih cenderung memiliki kondisi sebagai anak-anak, banyak yang tumbuh darinya dan wanita lebih mungkin untuk mengembangkannya pada masa pubertas atau dewasa.

Asthma + Lung UK mengatakan hormon estrogen dan progesteron wanita dapat memperburuk gejala karena mereka menekan kadar testosteron pria, yang memperkuat saluran udara.

Wanita dewasa 2,5 kali lebih mungkin dirawat di rumah sakit dengan asma daripada pria dan lebih mungkin berjuang untuk mengendalikan kondisi tersebut, badan amal itu menambahkan.

Para ahli menyerukan penelitian lebih lanjut untuk lebih memahami mengapa wanita sangat terpengaruh dan mencoba untuk meningkatkan kelangsungan hidup.

"Dengan memahami peran hormon seks dalam asma, kita bisa mengubah kehidupan jutaan wanita di seluruh dunia," tutur Woolnough.

Ia menambhakan, "Kami sangat perlu melihat lebih banyak investasi dalam penelitian di bidang ini untuk menyelamatkan nyawa."

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya