Sabun Batang Vs Sabun Cair, Lebih Bagus Mana?
- Pixabay/Carlo Sardena
VIVA – Sabun menjadi produk perawatan kulit yang paling dasar untuk digunakan sehari-hari. Dalam bentuknya, ada dua jenis sabun yaitu padat atau batangan dan cair.
Di Indonesia, sabun batang telah lebih dulu populer daripada sabun cair. Mengingat fungsi utamanya sebagai produk kebersihan kulit, kemudian muncul perdebatan, mana yang lebih higienis di antara sabun batang dan sabun cair?
Memang ada anggapan bahwa sabun batang bisa ditempeli kuman sehingga dikhawatirkan kuman tersebut akan berpindah ke kulit. Faktanya, berdasarkan studi ilmiah, anggapan tersebut belum bisa dibuktikan sehingga masih menuai pro dan kontra di kalangan konsumen.
Dokter Frederik Hendrik mengatakan, baik sabun batang ataupun cair, memiliki fungsi untuk membersihkan dan pada dasarnya memang merupakan produk yang higienis. Pada banyak penelitian, tidak ada bukti perpindahan bakteri jahat dari sabun batang yang telah dipakai ke permukaan kulit.
"Di permukaan kulit pada seluruh tubuh manusia terdapat mikrobioma alami, yaitu mikroorganisme seperti bakteri, jamur dan virus yang beraneka ragam. Kumpulan mikroorganisme tersebut hidup dalam keadaan seimbang pada permukaan kulit. Bahkan mikrobioma alami tersebut justru memberikan proteksi pada kulit," terang dokter Frederik dalam keterangannya, Minggu 24 April 2022.
Dia menambahkan, saat kita menggunakan sabun batang, tentunya tidak ada bakteri jahat yang menempel pada sabun tersebut, karena mikrobioma yang menempel pada permukaan sabun berasal dari tubuh kita sendiri.
"Bahkan sabun batang tetap aman digunakan bersama dengan anggota keluarga, karena tubuh atau kulit kita kemungkinan besar telah beradaptasi dengan mikroorganisme dari tubuh atau kulit anggota keluarga sendiri," ujarnya.
Risiko dari sabun batang
Frederik menjelaskan, sabun batang bisa saja menjadi media perpindahan kuman apabila digunakan banyak orang yang berbeda secara bergantian di tempat umum dengan tingkat kelembapan tinggi. Contohnya adalah penggunaan sabun batang di toilet umum.
"Kuman dan bakteri jahat yang ada di sabun batang biasanya ditemukan pada lelehan sabun batang yang sudah menjadi lender. Untuk penggunaan sabun batang di kondisi tersebut, lebih baik dibilas dengan air terlebih dahulu sebelum digunakan," saran dia.
Kemudian, bagi mereka yang memiliki masalah dengan sistem imunitas, Frederik mengatakan, mereka tetap harus mewaspadai kuman yang terdapat pada sabun batang.
Mengingat antibodi yang dimiliki sedang pada kondisi yang lemah dan dikhawatirkan tidak bisa melawan bakteri jahat. Jika pada kondisi khusus seperti ini, memang lebih disarankan untuk menggunakan jenis sabun cair," ungkapnya.
Sabun cair tidak ramah lingkungan
Berbeda dengan sabun batang, pengemasan sabun cair memang menggunakan wadah yang lebih praktis dan bisa dipindah tangankan tanpa menyentuh sabun. Namun kemasan sabun cair tidak ramah lingkungan, karena menggunakan material plastik yang sulit terurai.
Sedangkan sabun batang, cukup dikemas pada material kertas atau dus yang mudah di daur ulang. Sehingga produksi sabun batang lebih ramah lingkungan daripada sabun cair yang berkemasan botol plastik.
Lalu, mana yang lebih baik?
Setiap individu bebas menentukan sabun apa yang akan digunakan. Biasanya sabun itu sendiri memiliki manfaat masing-masing, selain untuk membersihkan kulit tentunya.
Saat ini banyak sabun batang dengan kualitas bagus yang tidak hanya berfungsi membunuh kuman, melainkan juga untuk kecantikan kulit badan dan wajah. Salah satunya adalah sabun batang dari L’indka, selain berguna untuk membersihkan kulit, juga bisa untuk merawat kulit yang berjerawat dan mencerahkan kulit.
Jadi, tak perlu bingung lagi dalam menentukan sabun jenis apa yang harus dipakai. Semua itu tergantung pilihan dalam hal selera dan fungsi bagi setiap penggunanya. Fungsi sabun akan tetap menjadi alat produk perawatan tubuh yang higienis apapun bentuknya dengan cara penyimpanan dan penggunaan yang benar tentunya.