Nutrisionis: Ngemil saat Buka dan Sahur Punya Banyak Manfaat

Ilustrasi camilan sehat
Sumber :
  • Pexels/Anastasia Zhenina

VIVA – Pemilihan jenis makanan dan minuman saat berpuasa, terutama untuk makanan utama saat berbuka dan sahur, memberikan 70-80 persen kebutuhan harian. Sedangkan 20 persen sisanya didapatkan dari camilan sebagai asupan untuk mengembalikan energi selama berpuasa.

6 Snack Rendah Kalori di Minimarket yang Bikin Diet Tetap Terjaga

Berdasarkan fakta tersebut, ternyata camilan memberikan kontribusi terhadap asupan energi. Namun bukan berarti kita bisa mengonsumsi sembarang camilan tanpa memerhatikan nilai gizi dan kandungan bahannya. Sehingga penting untuk memilih camilan yang alami dan bernutrisi, guna mencukupi asupan gizi keluarga selama berpuasa Ramadhan

Nutrisionis Widya Fadila M.KM, memaparkan kiat-kiat apa saja yang bisa dilakukan untuk memilih makanan selama bulan puasa. 

Ini 5 Camilan Sehat dan Rendah Purin yang Baik bagi Penderita Asam Urat

"Kiat pertama adalah pilihlah makanan atau minuman yang bukan sekadar manis. Mengonsumsi makanan atau minuman dengan pemanis setelah puasa memang membantu memulihkan energi dan menyegarkan tenggorokan. Namun, sebisa mungkin para ibu harus mengetahui pemanis apa yang digunakan dari makanan atau minuman yang akan dikonsumsi," ujarnya saat Media Gathering - Telur Gabus Kata Oma: Ramadan yang #BenarBenarAsliAlami, di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis 21 April 2022. 

Ilustrasi buah-buahan.

Photo :
  • Freepik/Valeria_aksakova
4 Tips Praktis Menjalin Pola Komunikasi Positif Orangtua dengan Anak

Widya juga menyarankan untuk menghindari makanan-makanan yang mengandung pemanis sintetis, karena bisa menimbulkan masalah kesehatan ke depannya. 

"Patuhi juga kadar gula harian yang direkomendasikan oleh WHO, yaitu sebesar 10 persen dari total asupan energi. Kebutuhan energi harian wanita dewasa 2150-2250 kalori, sementara pria dewasa dewasa 2625-2725 kal. Sehingga batas asupan gula dalam sehari berkisar 200-250 kalori. Sedangkan satu sendok makan gula atau 15 gram atau 60 kalori, jadi sehari sekitar 3-4 sendok makan," paparnya. 

Oleh karena itu, menurut Widya, kita bisa memilih untuk mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung pemanis alami seperti gula aren. 

"Gula aren merupakan pemanis alami yang baik dikonsumsi saat berbuka puasa, karena bisa meningkatkan energi dengan cepat dan tahan lama, serta mengandung zat besi dan vitamin B," ungkapnya. 

ilustrasi gula, garam, kayu manis

Photo :
  • Pixabay/ ulleo

Kemudian, kiat kedua menurut Widya adalah, menerapkan konsep 60:40 saat buka puasa dan sahur. Maksudnya, pemenuhan kalori untuk berbuka puasa adalah 60 persen dari total kalori harian. Sedangkan untuk sahur, 40 persen dari total kalori harian. 

"Pengaturannya seperti ini, untuk buka puasa 60 persen terdiri dari takjil manis (10 persen), makanan utama (30 persen), dan camilan (10 persen) setelah Tarawih. Sedangkan untuk sahur (40 persen) terdiri dari makanan utama (30 persen) dan camilan (10 persen)," tuturnya.

Widya lebih lanjut menjelaskan, camilan bisa menjadi makanan pemenuhan kalori yang baik saat buka puasa dan sahur. Namun dia menyarankan untuk memilih camilan yang berbahan alami, tidak mengandung pemanis sintetis maupun MSG. 

Menariknya adalah menurut Widya, kebiasaan ngemil saat buka puasa dan sahur, ternyata memberikan banyak manfaat. Apa saja? 

Ilustrasi diet.

Photo :
  • Pexels/rawpixel.com

"Misalnya menjaga stabilitas metabolisme tubuh, mencegah makan terlalu banyak saat sahur dan berbuka puasa, memenuhi kebutuhan kalori harian tubuh, dan menghindari rasa tidak nyaman di perut," pungkasnya. 

"Tidak hanya bermanfaat bagi tubuh, sesi ngemil bersama keluarga juga bisa menjadi ajang mendekatkan diri antar anggota keluarga di bulan Ramadhan," imbuh Widya Fadila. 

Di bulan Ramadhan ini, Kata Oma Telur Gabus juga mengadakan Kampanye Ramadan yang #BenarBenarAsliAlami. Sebuah kampanye yang digalakkan tentang betapa pentingnya memerhatikan pola konsumsi saat puasa terutama memilih camilan yang asli dan alami.

Furiyanti, Founder Kata Oma Telur Gabus mengatakan, sebagai brand yang peduli terhadap keluarga, mereka memahami permasalahan yang dialami para ibu saat bulan Ramadhan ketika menyediakan santapan buka puasa dan sahur yang tepat bagi keluarga. 

"Apalagi di saat pandemi, asupan perlu diatur sehingga imunitas tetap terjaga walaupun sedang berpuasa. Komitmen kami yaitu secara konsisten menggunakan bahan-bahan asli dan alami dalam Kata Oma Telur Gabus menjadi solusi bagi para ibu sebagai alternatif memberikan pilihan camilan yang berkualitas," kata dia. 

"Tak hanya itu, ide kreasi dalam setiap makanan juga hal yang sering dicari saat puasa. Oleh karenanya, kami memberikan berbagai resep unik menggunakan Kata Oma Telur Gabus yang dapat dijadikan referensi di kanal media sosial kami," tambah Furiyanti.

Brand Manager Kata Oma Telur Gabus, Isabel Yuliani Wijaya, menambahkan, seorang ibu memiliki peranan penting untuk mengatur panganan, agar anggota keluarganya tetap segar dan bugar saat berpuasa. 

"Sehingga kami tergerak untuk memberikan edukasi dan inspirasi kepada para ibu dalam memberikan camilan bernutrisi untuk memenuhi kebutuhan kalori harian keluarga yang bisa dikonsumsi saat buka puasa dan sahur. Hal ini kami wujudkan dalam Kampanye Ramadhan Yang #BenarBenarAsliAlami dan juga inspirasi resep menu #BekalDariOma edisi Ramadhan yang bisa dicoba para ibu di rumah," papar Isabel.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya