Deretan Penyebab Disfungsi Ereksi dan Cara Mengatasinya
- Freepik/jcomp
VIVA – Disfungsi ereksi adalah kondisi medis yang terjadi pada pria, di mana mereka tidak mampu mendapatkan atau mempertahankan cukup ereksi untuk melakukan hubungan seksual. Penyebabnya bisa karena pertanda penyakit fisik maupun psikologis.
Meski begitu, penyebab utama disfungsi atau juga sering disebut lemah syahwat dan impoten adalah kebiasaan atau gaya hidup yang buruk.
Menurut dokter kecantikan, dr. Oky Pratama Dipl. AAAM, disfungsi ereksi seringkali disebabkan oleh hal-hal sederhana yang sering terjadi di kehidupan sehari-hari.
"Penyebab utama yang sering terjadi adalah gaya hidup yang tidak sehat. Seperti kebiasaan merokok, mengonsumsi alkohol, kurang tidur atau kita sebut begadang dan juga mengonsumsi narkoba," ucap dokter yang juga merupakan founder Bening's Clinic dan Bening's Indonesia itu dalam akun Instagram @dr.okypratamaa, dikutip VIVA, Jumat, 22 April 2022.
Lebih lanjut, Oky mengatakan bahwa gaya hidup buruk tadi mengakibatkan gangguan pembuluh darah atau pun aliran darah. Inilah penyebab seorang pria sulit mempertahankan ereksinya.
"Dan juga kurangnya olahraga dan kelebihan berat badan juga dapat memperparah keadaan tersebut," tambahnya.
Penyebab lainnya bisa terjadi karena gangguan dari penis itu sendiri, seperti kelainan bentuk penis. Seperti penyakit peyronie, cedera pada penis dan juga epispadia.
Sebagai informasi, penyakit peyronie merupakan kondisi bentuk penis yang melengkung saat ereksi. Sementara epispadia merupakan kelainan genitourinaria bawaan di mana dinding atas uretra tidak terbentuk dengan baik, sehingga meatus uretra terdapat pada dorsum penis.
"Penyakit-penyakit tersebut dapat mengakibatkan gangguan aliran darah, saraf dan bentuk pada penis. Sehingga mengganggu ereksi pada penis tersebut," kata pria dermawan yang seringkali dijuluki Crazy Rich Jambi itu.
Kesimpulannya, kata Oky, penyebab dari gangguan performa seksual kebanyakan berasal dari diri kita sendiri, yaitu gaya hidup.
"Maka dari itu, saya menyarankan untuk memperbanyak mengonsumsi makanan yang mengandung asam lemak, protein, asam amino esensial, peptide, vitamin E, K, B1, B2, B12," tutupnya.