Ini Suplemen Vitamin Terbaik yang Dianjurkan Dokter saat Berpuasa
- Freepik/freepik
VIVA – Jika seseorang tidak yakin dapat memenuhi kebutuhan vitamin dari makanan dan minuman yang dikonsumsi sehari-hari, maka konsumsi suplemen vitamin diperbolehkan.
Terlebih saat berpuasa Ramadhan seperti sekarang ini, tubuh membutuhkan vitamin, agar lebih bugar dan kuat menjalani puasa seharian.
Spesialis farmakologi klinik, dr. Lonah, SpFK, menjelaskan, untuk vitamin yang larut air, yaitu di luar vitamin A, D, E dan K, bisa diminum saat sahur maupun saat berbuka puasa.
"Tapi alangkah baiknya saat sahur, karena mereka adalah vitamin yang dapat diserap dengan baik bersama dengan makanan dan minuman yang kita konsumsi sehari-hari," ujarnya dalam tayangan Hidup Sehat tvOne, Selasa 19 April 2022.
Sedangkan untuk vitamin-vitamin yang larut lemak, seperti vitamin A, D, E, dan K, dokter Lonah menyarankan untuk mengonsumsinya bersamaan atau sesudah mengonsumsi makanan yang mengandung lemak tak jenuh. Dan baiknya dikonsumsi setelah berbuka puasa.
Lalu, jenis suplemen vitamin seperti apa yang paling baik dikonsumsi?
"Alangkah baiknya kita mengonsumsi produk suplemen yang berbentuk multivitamin. Karena walaupun jumlahnya kecil-kecil, umumnya mereka sudah memenuhi kebutuhan harian seseorang," jelas dia.
Menurut Lonah, selama kita mengonsumsinya sesuai dengan anjuran yang ada pada kemasan dan produk multivitamin sudah mendapat izin edar dari BPOM serta fungsi organ kita normal, maka konsumsi multivitamin cenderung aman.
"Baik organ untuk memetabolisme contohnya liver dan organ untuk membuang semua suplemen atau vitamin atau makanan yang berlebihan, misalnya saluran cerna, ginjal juga berfungsi normal, umumnya aman," kata dia.
Lonah pun turut memperingatkan untuk tidak mengonsumsi suplemen multivitamin secara berlebihan. Lalu, apa dampaknya jika kelebihan vitamin?
"Umumnya untuk vitamin-vitamin yang larut air apabila mengalami kelebihan vitamin, gejala klinisnya ringan. Bahkan bisa tidak terlihat gejala klinisnya karena langsung dibuang melalui organ ginjal," ungkapnya.
"Namun jika itu terjadi kronis dan berkepanjangan, umumnya muncul gejala klinis. Salah satunya gejala di saluran cerna, mual, diare, tidak nafsu makan. Jadi, alangkah baiknya kita mengonsumsi vitamin ataupun suplemen vitamin dan suplemen multivitamin sesuai anjuran," imbuh dr. Lonah.