Studi: 4 Minyak Ini Lepaskan Bahan Kimia Beracun Penyebab Kanker

Ilustrasi minyak goreng.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Beberapa penelitian menunjukkan, memasak dengan minyak nabati mungkin lebih berbahaya dibanding dengan menggunakan lemak jenuh, seperti mentega dan lemak babi. 

Terpopuler: 10 Buah Bantu Turunkan Berat Badan hingga Cegah Kanker dengan Pijat Payudara, Bagaimana Caranya?

Beberapa senyawa genetik yang berasal dari empat minyak nabati berikut ini, disebut bisa menjadi racun bagi tubuh. Untuk alasan ini, para peneliti menyarankan agar beberapa jenis minyak nabati sebaiknya dihindari saat menggoreng makanan. 

Ketika dipanaskan, minyak jagung, minyak bunga matahari, minyak kelapa sawit dan minyak kedelai, melepaskan bahan kimia yang dikenal sebagai aldehida, yang telah dikaitkan dengan berbagai jenis kanker. Demikian seperti dikutip dari laman Express, Senin 18 April 2022.

Daftar Harga Pangan 25 November 2024: Bawang hingga Telur Ayam Naik

Beberapa penelitian menunjukkan, senyawa beracun tersebut dapat meningkatkan oksidasi retinaldehid, yang mengubahnya menjadi asam retinoat. Hal ini pada gilirannya dapat menyebabkan pertumbuhan dan kelangsungan hidup sel kanker. 

Ilustrasi memasak pakai minyak goreng.

Photo :
  • Freepik/jcomp
Teknologi Baru di Mandaya Royal Hospital, Mengurangi Beban Pasien Kanker

Tidak seperti minyak lainnya, minyak bunga matahari dapat dipanaskan ke suhu yang lebih tinggi sebelum mulai berasap. Namun, minyak yang kaya akan lemak tak jenuh ganda ini, akan terurai menjadi aldehida saat terkena panas. Mengonsumsi minyak yang dipanaskan diketahui dapat merugikan kesehatan. 

Dalam penelitian awal yang dilakukan oleh DeMonfort University, para peneliti menemukan, makanan yang digoreng dengan minyak nabati mengandung aldehida 200 kali lebih banyak daripada jumlah harian yang direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). 

Menariknya, penelitian ini menemukan bahwa memasak dengan minyak zaitun, lemak babi dan mentega, justru menghasilkan aldehida yang jauh lebih rendah. Selain itu, temuan ini juga menunjukkan, minyak kelapa menjadi yang paling sehat dari semua jenis minyak. 

Namun, WHO menyarankan untuk tidak mengonsumsi lemak jenuh secara teratur karena secara langsung dikaitkan dengan penyakit jantung, seperti kolesterol tinggi. 

Ilustrasi kolesterol.

Photo :
  • Freepik/brgfx

Terlebih, beberapa studi epidemiologi menunjukkan, tidak ada bukti yang dapat menyakinkan bahwa paparan aldehida dapat menyebabkan kanker pada manusia. 

The World Cancer Research Fund bahkan mengatakan, menelan sejumlah kecil minyak malah dapat menawarkan manfaat kesehatan dengan membantu tubuh menyerap vitamin. 

Namun, penelitian terpisah telah menyoroti risiko tambahan jika menggunakan ulang minyak goreng. Mereka memperingatkan, hal ini dapat meningkatkan risiko kanker usus besar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya