Napas Hingga Bercak Kulit, Ini 5 Gejala Tidak Biasa Diabetes Tipe 2

VIVA – Diabetes tipe 2 adalah kondisi umum yang terjadi, namun banyak yang tidak terdiagnosis. Bisa jadi karena mereka tidak mengenali gejalanya, dengan beberapa gejala yang tidak biasa termasuk napas manis dan bercak kulit gelap.

Faktanya, gejala diabetes mungkin tidak diketahui selama bertahun-tahun. Gula darah tinggi, efek dari ketidakmampuan tubuh memproduksi insulin kerja yang cukup, tidak selalu membuat Anda merasa tidak enak badan. Dikutip dari The Sun, tanda-tanda diabetes yang paling umum adalah:

- Kencing lebih dari biasanya, terutama di malam hari
- Merasa haus sepanjang waktu
- Merasa sangat lelah
- Menurunkan berat badan tanpa berusaha
- Gatal di sekitar penis atau vagina, atau sariawan berulang kali
- Luka atau luka yang membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh
- Penglihatan kabur

Tetapi baca terus untuk mengetahui apakah Anda menunjukkan beberapa gejala yang lebih tidak umum, yang tidak boleh diabaikan.

Lihat kulitnya

Gangguan kulit sering terjadi pada penderita diabetes karena kadar gula darah tinggi, yang berdampak pada pembuluh darah dan saraf Anda. Lebih sering terlihat pada mereka sebelum diagnosis adalah kondisi yang dikenal sebagai acanthosis nigricans (AN). Ini ditandai dengan pita gelap kulit beludru yang biasanya muncul di bagian belakang leher.

Dr Julietta Gusarova, seorang dokter kosmetik yang bekerja dengan RegenLab, mengatakan Acanthosis nigricans juga dapat ditemukan di berbagai bagian tubuh di mana lipatan kulit, seperti telapak tangan, ketiak, atau selangkangan, pada banyak orang.

"Selain pewarnaan yang terlihat terkait dengan kelainan tersebut, beberapa orang mengatakan kulit mereka terasa lebih tebal," kata dia.

Manis seperti permen

Napas Anda dapat mengungkapkan bagaimana tubuh Anda memetabolisme makanan. Jika Anda menderita diabetes, napas yang berbau harum dapat mengindikasikan ketoasidosis diabetik (DKA), penyakit yang mengancam jiwa jika tidak ditangani.

Inilah saat tubuh memasuki ketosis, keadaan yang juga dicapai dengan diet keto rendah karbohidrat. Ketika tidak ada cukup glukosa dalam tubuh untuk membakar energi, tubuh menggunakan lemak sebagai gantinya. Ini menghasilkan keton, gejalanya adalah napas yang berbau seperti permen.

DKA memengaruhi sekitar empat persen individu dengan diabetes tipe 1 di Inggris setiap tahun, menurut Audit Diabetes Nasional Inggris. Namun bisa juga terjadi pada penderita diabetes tipe 2.

Indikator DKA lainnya, yang dapat terjadi dalam 24 jam setelah tubuh kekurangan glukosa, termasuk peningkatan rasa haus dan lidah kering, buang air kecil secara teratur, sakit, dan sakit perut.

Hubungan seksual

Diabetes memengaruhi begitu banyak aspek kesehatan seseorang, termasuk kehidupan seks mereka. Salah satu tanda yang lebih umum dari kondisi ini adalah sariawan pada pria dan wanita.

Tapi seks mungkin juga sangat tidak nyaman bagi wanita karena sejumlah alasan, kata Dr Agnieszka Nalewczynska, konsultan hynaecologist yang bekerja dengan RegenLab. Kekeringan vagina adalah masalah kesehatan seksual yang paling sering dikaitkan dengan diabetes tipe 2 pada wanita.

"Diabetes meningkatkan risiko infeksi vagina dan peradangan pada wanita – kedua faktor ini mungkin membuat seks tidak nyaman. Wanita dengan diabetes juga lebih rentan terkena infeksi saluran kemih secara teratur (ISK), yang dapat menyebabkan seks menjadi lebih menyakitkan dan tidak nyaman.”

Suasana hati

Ada semakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa kadar gula darah dapat memengaruhi suasana hati Anda. Diabetes yang tidak terkontrol dapat menyebabkan Anda merasa bingung, cemas, mudah tersinggung, tidak sabar, atau tidak bertindak seperti diri Anda sendiri.

Dr Sneha Kothari, konsultan ahli endokrinologi di Rumah Sakit Global di Mumbai, mengatakan kepada Health Shots: "Karena ada peningkatan dan penurunan kadar gula darah yang konstan, beberapa orang mengalami perubahan suasana hati sebagai gejala awal diabetes."

Banyak ciri umum kadar gula darah tinggi, seperti merasa lelah, mungkin juga membuat Anda merasa rendah diri sebagai akibat sampingan.

Kesemutan 

Diabetes dapat merusak saraf (neuropati), biasanya di kaki, menyebabkan rasa kesemutan atau nyeri. Sekitar 10 hingga 20 persen orang yang didiagnosis menderita diabetes sudah mengalami kerusakan saraf terkait penyakit tersebut, lapor Health.

Dr Ronald Tamler, direktur Institut Diabetes Klinis Mount Sinai, mengatakan pada tahap awal, ini mungkin hampir tidak terlihat.

“Anda mungkin merasa aneh, kesemutan listrik di kaki Anda, atau mengalami penurunan sensasi atau penurunan keseimbangan,” katanya. Diabetes juga dapat mengurangi suplai darah ke kaki Anda dan menyebabkan hilangnya rasa, yang berarti luka tidak sembuh juga. .

Ini adalah masalah yang lebih besar bagi mereka yang memiliki kondisi tersebut daripada yang Anda kira - sekitar 175 amputasi akibat diabetes dilakukan setiap minggu di Inggris.

Menguak 7 Manfaat Kolang-kaling bagi Kesehatan Tubuh

Kolang-kaling adalah salah satu bahan pangan yang cukup populer di Indonesia, selain rasanya yang enak, kolang-kaling juga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh.

VIVA.co.id

22 November 2024