Tanda Kanker Paru-paru Bisa Muncul di Lidah, Ini Ciri-cirinya
- Pixabay/1045373
VIVA – Ada lebih dari 100 jenis kanker berbeda. Jadi, mengenali gejalanya bukanlah hal yang mudah. Terlebih, tanda-tanda peringatan jarang mencerminkan organ yang sakit atau terkadang tidak terlalu terlihat.Â
Namun, salah satu jenis kanker yang umumnya menimbulkan gejala adalah kanker paru-paru, yang memberikan tanda-tanda pada kuku dan lidah. Menurut beberapa badan kesehatan, sulit menelan, muncul lesi dan rasa sakit di lidah, mungkin bisa menjadi gejala kanker paru-paru.Â
Kanker paru-paru terjadi ketika sel-sel di dalam paru-paru berubah menjadi jahat dan berkembang biak secara berbahaya, sehingga memengaruhi saluran udara tubuh. Sebagai titik pembuka ke saluran pernapasan, mulut seringkali dapat menunjukkan tanda-tanda peringatan kerusakan yang mendasarinya.Â
Beberapa tanda khas kanker paru-paru yang terkait dengan mulut, termasuk mulut kering dan tingkat kepekaannya. Namun, studi kasus sebelumnya telah mengungkap komplikasi lain, yang meliputi rasa sakit, lesi dan kesulitan menelan.Â
"Kanker paru primer biasanya muncul sebagai iritasi selaput lendir saluran napas, seperti batuk dan dahak bernoda darah, sedangkan karsinoma lidah primer biasanya muncul dengan lesi lidah, nyeri dan disfagia," ujar para peneliti dalam laporan kasus tahun 2017 yang diterbitkan dalam jurnal Medicine, dilansir dari laman Express, Selasa 12 April 2022.Â
Dalam laporan tersebut, para peneliti mempresentasikan penderitaan seorang pasien yang mengeluhkan batuk dan air liur berdarah, sebelum menyadari adanya rasa sakit dan suara serak di bagian bawah lidah.
Disfagia yang didefinisikan sebagai sulit menelan, dimanifestasikan sebagai gejala kanker paru yang lebih menyakitkan. Para peneliti percaya, hal itu mungkin terjadi karena kanker menekan kerongkongan dan faring.Â
Penyakit ini kemudian didiagnosis sebagai tumor metastatik dari kanker paru-paru, yang telah menyebar ke rongga mulut. Namun perlu dicatat, metastasis kanker paru-paru jarang terjadi. Sementara metastasis ke otak, hati atau tulang, lebih sering terjadi.Â
Penyakit ini terkenal sulit diobati setelah bermetastasis. Jadi, para ahli merekomendasikan agar setiap perubahan yang terjadi di tubuh, harus diselidiki lebih awal.Â
Kanker paru-paru non-sel kecil dapat diobati dengan operasi, kemoterapi, terapi radiasi, terapi bertarget atau kombinasi dari perawatan tersebut. Namun, obat baru bernama AFM24, juga telah menunjukkan efektivitasnya dalam mengobati pasien kanker usus dan kanker paru-paru.Â