Zaidul Akbar: Lakukan Ini 10 Hari Pertama Ramadhan Sehatkan Jantung
- Tangkapan layar
VIVA – Puasa Ramadhan membawa banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Salah satunya puasa bisa mendetoks atau mengeluarkan racun dari tubuh. Bagaimana caranya?
Dokter sekaligus pendakwah, dr. Zaidul Akbar, menyarankan untuk mengonsumsi makanan dan minuman tertentu saat buka dan sahur, terutama di 10 hari pertama Ramadhan. Lalu, makanan dan minuman apa yang dimaksud?
Menurutnya, bagi orang-orang yang tidak terbiasa berpuasa di bulan Rajab atau Sya'ban atau yang tidak terbiasa menahan lapar, 10 hari pertama Ramadhan, Zaidul menyebutnya sebagai 10 hari detoks.
"Maka di 10 hari ini kita betul-betul fokus ibarat kata membayangkan satu saluran air yang banyak tumpukan sampah di sana, maka sebenarnya di 10 hari pertama itu fokuskan saja untuk membersihkan saluran tadi," ujarnya dalam video yang diunggah di YouTube Bamol TV, dikutip VIVA, Rabu, 6 April 2022.
"Saya sarankan di 10 hari pertama Ramadhan itu coba mulai tingkatkan konsumsi air putih. Air putih apa saja yang masih mengandung mineral. Tapi saya lebih menyarankan air-air dengan pH netral atau alkali. Terserahlah apapun mereknya asal jangan yang asam. Sifatnya netral atau alkali, kalo yang bagus zam-zam, kalau bisa dapat," sambung dia.
Zaidul menganalogikan, tubuh yang penuh dengan sampah, akan mampu dirontokkan atau dialirkan dengan mudah, berkat konsumsi air yang kita minum tadi.
"Yang kedua, sebagian besar kalau kita lihat saluran-saluran itu banyak sekali penumpukan-penumpukan lemak. Maka dalam pemahaman saya yang saya pelajari, lemak lawannya dengan lemak juga," kata dia.
Lalu, bagaimana caranya?
"Sepuluh hari pertama, pertama konsumsi airnya ditingkatkan, sebanyak yang bisa Anda minum semampu yang Anda minum. Air putih, air kelapa dengan sedikit madu, air mineral lain silakan saja," tuturnya.
"Yang kedua lemak. Saya ambil contoh lemak yang baik, seperti minyak zaitun, minyak kelapa atau VCO, jadikan menu wajib Anda waktu berbuka dan sahur. Bisa diminum langsung atau jadikan bagian dari makan. Misalkan Anda bikin salad ada minyak zaitunnya. Atau bahkan nasipun sebenarnya bisa Anda tambahkan minyak zaitun di situ, campurkan saja sedikit," sambung dia.
Menurut Zaidul, contoh lemak baik lainnya adalah santan. Namun, bukan santan yang sudah dipanaskan.
"Santan sebenarnya lemaknya bagus, cuma ketika dipanaskan, lemaknya rusak karena pemanasan tadi. Jadi, gunakan sumber dasar santan tadi," ungkapnya.
Bagi orang-orang yang memiliki masalah di pembuluh darah atau jantung, ada beberapa cara untuk mengolah kelapa parut selain dijadikan santan. Apa saja?
"Kalau kelapa parut itu bisa dibagi empat. Seperempatnya Anda makan waktu pagi (sahur), seperempatnya lagi waktu buka. Jadi untuk sahur dan berbuka. Kelapanya dimakan langsung boleh atau Anda parut, atau seperempat kelapa tadi Anda jadikan santan," pungkas dia.
"Itu lemaknya baik untuk jantung. Atau seperempat kelapa tambahkan alpukat lalu diblender, tambahkan air sedikit, madu secukupnya, itu sudah sangat powerfull untuk membersihkan atau menjadikan lemak yang baik untuk pembuluh darah kita," imbuhnya.
Selain itu, Zaidul Akbar menyarankan untuk mengerjakan sunnah-sunnah lain, seperti berbuka puasa dengan kurma dan jangan meninggalkan makan sahur.