Orang dengan Kerutan Dahi Berisiko Meninggal karena Penyakit Jantung

Kerutan di dahi.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Faktor risiko penyakit jantung meliputi beberapa hal yang banyak diketahui seperti diet buruk, merokok dan kurang berolahraga. Namun, para peneliti telah mengungkap bahwa kerutan di dahi seseorang juga bisa menjadi faktor risiko penyakit ini.

Tanpa Obat-obatan, Zaidul Akbar Ungkap Cara Agar Terhindar dari Stroke dan Penyakit Jantung

Penyakit jantung adalah kondisi di mana suplai darah ke jantung terhambat atau terganggu oleh tumpukan senyawa lemak di pembuluh darah. Seiring waktu, dinding di pembuluh darah bisa menjadi tertutup dengan deposit lemak yang akibatnya meningkatkan risiko seseorang terhadap kondisi yang bisa mengancam nyawa itu.

Meski demikian, sebuah faktor risiko lain telah ditemukan dalam sebuah studi. Penelitian itu menyimpulkan bahwa orang dengan kerutan dalam di dahi bisa berada dalam risiko tinggi meninggal karena penyakit kardiovaskular.

Terpopuler: Zodiak Sagitarius Hati-hati dengan Rekan Kerja Anda, hingga Gejala Awal Penyakit Jantung

Dikutip laman Express, studi itu menemukan bahwa garis-garis dalam di dekat alis bisa menjadi tanda peringatan berkaitan dengan masalah potensial seperti kondisi jantung atau stroke, demikian menurut studi Prancis selama 20 tahun.

Mereka yang memiliki kerutan dalam yang banyak, berisiko 10 kali lebih tinggi terbunuh oleh kondisi kardiovaskular, tulis pemimpin penelitian Yolande Esquirol, seorang profesor rekanan di Centre Hospitalier Universitaire de Toulouse.

Waspadai Penyakit Jantung, Ini Tahapan Langkah Cara Pencegahannya

Studi tersebut memperjelas bahwa kerutan masih belum menjadi metode paling baik dalam mengevaluasi kondisi kardiovaskular, dibanding metode yang sudah ada seperti memeriksa tekanan darah dan profil lipid.

Penyakit jantung.

Photo :
  • U-Report

Penelitian itu dipresentasikan di konferensi tahunan European Society of Cardiology tahun 2018 yang dilaksanakan di Munich, Jerman. Dalam studi itu, 3.200 orang dewasa dianalisa selama dua dekade berusia 32 dan 62 tahun.

Skor diberikan kepada setiap orang bergantung pada jumlah dan kedalaman kerutan di dahi mereka. Nilai nol artinya kulit benar-benar halus, sementara nilai tiga artinya ada sejumlah kerutan dalam di dahi.

Para peneliti menemukan bahwa orang dengan skor satu memiliki risiko sedikit lebih tinggi meninggal karena penyakit kardiovaskular dibanding orang dengan nilai nol. Sementara mereka yang memiliki skor dua dan tiga memiliki 10 kali risiko.

"Semakin tinggi skor kerutan Anda, semakin meningkat risiko kematian kardiovaskular Anda. Anda tidak bisa melihat atau merasakan faktor risikonya seperti kolesterol tinggi atau hipertensi jadi kami mengeksplorasi kerutan dahi sebagai marker karena itu mudah dan terlihat. Hanya melihat pada wajah seseorang bisa membunyikan alarm, kemudian kita bisa memberikan saran untuk menurunkan risiko," kata Profesor Esquirol.

Para peneliti menemukan bahwa pembuluh darah di dahi secara khusus baik-baik saja, yang artinya pembuluh darahnya lebih sensitif terhadap penumpukan plak yang menjadi ciri dari aterosklerosis.

Penulis penelitian juga menyimpulkan bahwa kerutan dahi bisa menjadi cara lebih mudah dan berbiaya rendang dalam menentukan apakah seseorang memiliki kondisi ini dibanding dengan tes lipid dan pengukuran tekanan darah.

Ilustrasi penderita penyakit jantung

Photo :
  • U-Report

"Kerutan dahi bisa menjadi marker aterosklerosis. Ini adalah pertama kali kaitan telah terbangun antara risiko kardiovaskular dengan kerutan dahi, sehingga temuannya butuh dikonfirmasi dalam studi di masa depan," kata Profesor Esquirol.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya