Hati-hati! Stroke Bisa Menyerang saat Tidur, Begini Mencegahnya

Ilustrasi stroke.
Sumber :
  • Pixabay/ Geralt

VIVA – Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) selama 10 tahun terakhir (2012 - 2021), didapatkan fakta bahwa prevalensi penyakit stroke di Indonesia masih sangat tinggi.  

Takut Kematian Menjadi Alasan Paula Verhoeven Mantap Berhijab

Stroke merupakan salah satu dari tiga penyebab kematian terbanyak di seluruh dunia dan juga penyebab kecacatan (disability) utama pada penderita usia dewasa bahkan pada usia produktif. 

Direktur Utama RS. Brawijaya Saharjo, Dr. dr Chamim, SpOG (K)Onk., mengatakan, stroke digolongkan ke dalam penyakit katastropik, karena mempunyai dampak luas secara ekonomi dan sosial. 

Cerita Nadila Ernesta Berjuang Sembuh dari Psoriasis

"Serangan stroke dapat terjadi tiba-tiba pada siapa saja, baik dalam keadaan istirahat atau sedang melakukan kegiatan tertentu. Baik di rumah, tempat kerja atau bahkan saat melakukan olahraga sekalipun," ujarnya saat Soft Launching Stroke Center di RS. Brawijaya Saharjo, Jakarta, Rabu 30 Maret 2022.

Ilustrasi pasien stroke

Photo :
  • Pixabay/ TusitaStudio
Musim Hujan Bikin Sakit? Ini 5 Penyakit yang Harus diwaspadai

Dokter Chamim menambahkan, stroke dapat terjadi kapan saja tanpa dapat diduga yang tentunya tidak diinginkan setiap orang. Untungnya, penyakit stroke ini dapat dicegah.

"Melalui deteksi dini diharapkan kejadian stroke dapat dicegah kepada mereka yang berisiko. Dan melalui penanganan yang tepat diharapkan angka kecacatan dan kematian akibat stroke dapat ditekan," ungkapnya. 

Menurut Chamim, peresmian Stroke Center ditujukan untuk memberikan solusi pelayanan komprehensif pasien stroke yang tepat, cepat dan akurat kepada masyarakat secara one stop service

"Melalui Stroke Center yang didukung oleh tim dokter Spesialis Saraf, Bedah Saraf, Radiologi-Intervensi hingga Rehabilitasi Medis berkompeten, diharapkan dapat memberikan layanan holistik dan komprehensif pada pasien stroke sejak awal ditemukan risiko (preventif), timbul gejala (kuratif) hingga rehabilitasi medis gejala sisa stroke," kata dia. 

Ilustrasi stroke.

Photo :
  • Freewallpaper

Selain itu, kata Chamim, rumah sakit tersebut juga ditunjang fasilitas berteknologi modern dalam mendukung pemeriksaan dan penanganan pasien stroke, seperti Ct-scan 128 slides, MRI dan MRA,  tindakan minimal invasif DSA (Digital Subtraction Angiography), Operation Theatre dengan Microskop Leica,  Critical Unit, serta homey ambience pada fasilitas rawat inap dan poliklinik.

"Menangani kasus stroke sedini mungkin merupakan target utama tim multidisiplin kami, untuk memperkecil kerusakan saraf yang terjadi, sehingga memperkecil kemungkinan terjadinya gejala sisa pasca stroke, risiko komplikasi dan risiko kematian. Karena rujukan yang tepat, baik itu tepat waktu dan tepat sasaran, merupakan hal utama dalam penanganan stroke," tutup dr. Chamim. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya