Konsumsi Obat Ini di Usia Muda, Risiko Pikun Meningkat pada Wanita
- Times of India
VIVA – Didiagnosis dengan demensia tidak hanya sulit bagi individu, tetapi juga membawa banyak tantangan bagi keluarga. Kondisi kesehatan mental yang semakin memburuk seiring bertambahnya usia dapat mempersulit individu untuk menjalankan fungsinya sehari-hari, membuat mereka sangat bergantung pada anggota keluarga.
Kondisi ini memengaruhi orang tua lebih menonjol daripada yang lain dan tanda-tanda mulai terlihat jelas setelah 65 tahun. Namun, timbulnya penyakit dimulai dari usia paruh baya.
Faktor-faktor seperti pola tidur, diet, olahraga, dan stres bertanggung jawab besar untuk meningkatkan risiko kondisi tersebut di kemudian hari. Tambahan lain untuk daftar ini adalah jenis obat yang biasa diresepkan.
Menurut sebuah studi baru yang diterbitkan di PLOS One, mengonsumsi antibiotik di usia paruh baya bisa sangat berbahaya bagi wanita dan dapat menempatkan mereka pada risiko penurunan daya ingat.
Selama penelitian, peneliti menemukan bahwa antibiotik yang digunakan untuk mengobati infeksi bakteri dapat menyebabkan kognisi yang buruk hingga tujuh tahun kemudian, demikian dikutip Times of India.
Temuan studi
Selama penelitian, para peneliti mengamati 14.542 perawat wanita sukarelawan yang tinggal di AS. Para peserta diminta untuk menyelesaikan tes komputerisasi yang dilakukan sendiri untuk mengukur aspek memori dan pemikiran mereka.
Di akhir penelitian, terungkap bahwa wanita yang mengonsumsi antibiotik selama dua bulan terus menerus di usia paruh baya memiliki daya ingat dan pemikiran yang buruk, hingga tujuh tahun kemudian.
Selain itu, efek antibiotik tetap sama, terlepas dari faktor lain yang menyebabkan penurunan kognitif seperti kondisi kesehatan dan gaya hidup. Para ahli lebih lanjut menjelaskan bahwa perubahan memori melalui penggunaan antibiotik kira-kira setara dengan tiga sampai empat tahun penuaan.
?Keterbatasan penelitian
Antibiotik biasanya merupakan obat yang diresepkan untuk beberapa kondisi kesehatan. Tetapi sedikit yang diketahui tentang efek jangka panjang dari kondisi ini. Temuan baru ini memang membantu menyoroti hubungan antara penggunaan antibiotik jangka panjang dan penurunan memori, tetapi tidak menentukan apakah hal itu dapat menempatkan wanita pada risiko demensia.
Selain itu, penelitian dilakukan pada kelompok yang sangat kecil. Berdasarkan temuan penelitian ini, penting untuk melakukan penelitian yang lebih mendalam untuk memahami efek penggunaan antibiotik jangka panjang pada memori.
Faktor risiko utama demensia
Banyak faktor yang dapat menyebabkan demensia. Dari jumlah tersebut, ada beberapa faktor seperti konsumsi alkohol yang dapat dikontrol untuk mengurangi risiko penyakit di kemudian hari. Berikut adalah beberapa faktor risiko umum dari kondisi kesehatan mental ini.
Usia
Diet dan olahraga
Penggunaan alkohol yang berlebihan
Faktor risiko kardiovaskular
Depresi
Diabetes
Merokok
Polusi udara
Trauma kepala
Kekurangan vitamin dan nutrisi