Pasien COVID-19 Rentan Idap Stroke, Ini Kata Dokter

Ilustrasi stroke
Sumber :
  • Google Photo

VIVA – Virus corona atau COVID-19 memiliki dampak jangka panjang pada kesehatan tubuh masing-masing pasien dengan berbagai keluhannya. Termasuk adanya dampak virus SARS-CoV-2 terkait dengan rentannya diintai stroke. Kok bisa?

Lagi Tren Fisioterapi ke Rumah untuk Pasien Pemulihan Stroke, Seberapa Efektif?

Dokter spesialis saraf, dr. Nurul Rakhmawati SpN menuturkan bahwa stroke bisa disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya indikasi pembekuan darah. Ketika pembekuan darah rentan terjadi pada seseorang, maka itu bisa berdampak pada terhambatnya aliran darah ke otak.

"Pembekuan darah berkaitan dengan stroke. Aliran darah ke otak berkurang akan memicu penyumbatan stroke," ujarnya dalam acara Hidup Sehat, tvOne, beberapa waktu lalu.

Inilah 7 Makanan Penurun Kolesterol yang Baik untuk Dikonsumsi

Menurut dokter Nurul, kondisi seseorang yang rentan alami pembekuan darah memicu stroke dapat terjadi pada usia muda. Kondisi pembekuan darah tersebut bisa diakibatkan beberapa hal, seperti riwayat keluarga atau pun penyakit menular seperti COVID-19.

Ilustrasi COVID-19/virus corona.

Photo :
  • Pixabay/mattthewafflecat
Tanpa Obat-obatan, Zaidul Akbar Ungkap Cara Agar Terhindar dari Stroke dan Penyakit Jantung

"Hiperkoagulasi ini terjadi pada pasien COVID-19. Sekitar 2-3 persen pasien COVID-19 alami hiperkoagulasi jadi tersumbat asupan darah sehingga stroke," jelasnya lagi.

Untuk itu, penting melakukan langkah pencegahan seperti mengubah pola hidup sehingga penyakit komorbid bisa terkontrol antara lain hipertensi, kolesterol tinggi, dan diabetes. Selain itu, perlunya aktif bergerak dengan jalan santai atau pun yoga serta asupan buah dan sayur, juga batasi kafein, rokok, dan alkohol.

"Kalau sudah ada riwayat darah tinggi, kolesterol, harus dijaga dengan baik. Tensi kurang dari 140/90, di atas itu harus diatasi. Kolesterol harus kontrol. Target gula darah kurang dari 140. Kurangi makanan tinggi gula, garam, lemak," pungkasnya.

Ilustrasi sakit pinggang.

Hati-hati, Saraf Kejepit yang Tak Diobati Bisa Berujung Stroke dan Merambat ke Organ Vital Lain

Faktor obesitas atau berat badan dan bertambahnya usia, juga bisa meningkatkan risiko terjadinya saraf kejepit. Hal lainnya adanya cedera lama dan mengangkat beban berat.

img_title
VIVA.co.id
14 November 2024