Tanda Bahaya Gula Darah Diabetes, Sebabkan Kaki Alami Ini
- Freepik/schantalao
VIVA – Diabetes menjadi kondisi umum yang terus bertambah kasusnya. Karenanya, penting bagi seseorang untuk mengetahui gejala dan tanda-tandanya supaya bisa terdiagnosis. Tanda diabetes bisa muncul di berbagai area, termasuk kaki.
Sama seperti kondisi penyakit lainnya, gejala-gejala diabetes bisa muncul dengan beragam cara. Badan kesehatan Inggris, NHS mengatakan, neuropati sensorik, juga dikenal dengan neuropati perifer, berkembang saat saraf di tubuh seperti tangan, kaki dan lengan, rusak.
Neuropati sensorik bisa muncul pada seseorang yang mengalami diabetes.
"Bahaya utama dari neuropati sensorik bagi seseorang dengan diabetes adalah kehilangan rasa di kaki, khususnya jika Anda tidak menyadari hal ini di terjadi. Ini bahaya karena Anda mungkin tidak menyadari luka kecil, contohnya jika Anda menginjak sesuatu yang tajam saat bertelanjang kaki atau lecet karena sepatu yang tidak pas," jelas yayasan Diabetes UK dikutip laman Express.
Jika hal itu diabaikan, luka kecil bisa berkembang menjadi infeksi atau borok. Itulah kenapa penting untuk memperhatikan kaki saat Anda punya diabetes.
Neuropati sensorik bisa memiliki sejumlah gejala yang mengindikasikan apakah seseorang mengalami kondisi ini. Gejala tersebut meliputi:
- Rasa kesemutan dan kebas
- Kehilangan kemampuan merasa sakit
- Kehilangan kemampuan merasakan perubahan cuaca
- Kehilangan koordinasi, saat Anda tidak bisa merasakan posis sendi Anda.
- Rasa sakit seperti terbakar
Diabetes UK mengatakan, mereka yang memiliki diabetes juga berisiko tinggi mengalami kaki Charcot.
Diabetes tipe 2 adalah bentuk paling umum dari diabetes. Karenanya, penitng bagi seseorang menyadari gejalanya sehingga dia bisa didiagnosis sesegera mungkin.
Gejala diabetes tipe 2 yang bisa muncul adalah:
- Buang air kecil lebih dari biasanya
- Merasa selalu haus
- Merasa sangat lelah
- Kehilangan berat badan tanpa berusaha
- Gatal di area penis atau vagina
- Luka atau goresan yang lama sembuh
- Pandangan kabur.
Sejumlah faktor bisa meningkatkan risiko seseorang terkena diabetes tipe 2. Di antaranya adalah dia berusia lebih dari 40 tahu, memiliki keluarga dekat yang memiliki diabetes, berat badan berlebih atau obesitas, dan ras Asia, Afrika-Karibia atau Afrika hitam.