Selain Dipecat IDI, Ini 5 Kontroversi Dokter Terawan Agus Putranto
- VIVA/M Ali Wafa
VIVA – Nama mantan Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto tengah menjadi perbincangan hangat lantaran dirinya diberhentikan sebagai anggota dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Terawan dipecat oleh MKEK PB IDI atau Majelis Kehormatan Etik Kedokteran Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia.Â
Pemecatan Dokter Terawan dari anggota IDI ini lantaran sudah melakukan pelanggaran kode etik kedokteran. Peristiwa mengejutkan ini tertuang dalam surat Tim Khusus MKEK dengan nomor 0312/PP/MKEK/03/2022 yang dibacakan dalam Muktamar ke-31 PB IDI di Banda Aceh. Kini, konsekuensinya, Dokter Terawan terancam tidak akan bisa mengurus izin praktik dokter.Â
Dokter Terawan sendiri memang dikenal sudah melakukan banyak blunder selama menjabat sebagai Menteri Kesehatan pada tahun 2019 sampai 2020. Mulai dari cuci otak, vaksin nusantara, sampai pemecatan dari PB IDI yang tengah hangat diperbincangkan. Nah, berikut adalah ulasan tentang kontroversi Terawan Agus Putranto yang disadur dari laman VIVA.Â
1. Terapi Cuci Otak
Menurut pemberitaan VIVA sebelumnya, 3 April 2021, metode cuci otak atau yang dinamakan sebagai brain flushing ini pertama kali diperkenalkan oleh Terawan dalam disertasinya yang berjudul “Efek Intra Arterial Heparin Flushing Terhadap Regional Cerebral Blood Flow, Motor Evoked Potentials, dan Fungsi Motorik pada Pasien dengan Stroke Iskemik Kronis."
Dalam risetnya dijelaskan bahwa terapi tersebut memakai obat heparin untuk menghancurkan plak yang menyumbat pembuluh darah. Heparin ini dimasukkan melalui kateter yang dipasang di pangkal pasien, menuju sumber kerusakan pembuluh darah yang mengakibatkan stroke. Cairan tersebut juga akan memunculkan efek anti pembekuan pembuluh darah.Â
Walaupun dia mengatakan sudah mengatasi ratusan pasien dan berhasil, tapi tetap menuai pro kontra terhadap metode tersebut. Rekan-rekan sesama dokternya juga masih mempertanyakan hal tersebut. Bahkan, ada yang menyalahkan lantaran dia adalah dokter radiologi, sedangkan tindakan tersebut seharusnya dilakukan oleh dokter ahli saraf.Â
2. Blunder Soal Masker
Pada awal masa pandemi, Terawan Agus Putranto menegaskan bahwa pemakaian masker untuk menangkal virus corona hanya berlaku untuk orang yang sakit. Sesuai dengan standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kata dia, bahwa orang yang sehat tidak perlu memakai masker.Â
Untuk mencegah penyebaran virus corona, Terawan mengingatkan supaya orang yang sehat tidak melakukan kontak dengan orang yang sakit. Sementara itu, orang yang sakit juga diimbau supaya melakukan isolasi dan membatasi kegiatan di luar rumah. Sebulan kemudian, dia langsung meminta semua orang untuk memakai masker.Â
3. Diberhentikan dari Menteri Kesehatan
Kontroversi Dokter Terawan Agus Putranto berikutnya adalah yang mengakibatkan dipecat dari kursi Menteri Kesehatan. Hal ini lantaran dirinya melakukan banyak blunder, seperti ketika Jokowi menegur Kementerian Kesehatan karena lambat dalam penyerapan anggaran.
Sementar itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa proses verifikasi yang dilakukan Kemenkes adalah sebab terlambatnya pencairan insentif untuk tenaga kesehatan. Kemudian Sekretaris Jenderal Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran mengatakan bahwa Terawan Agus Putranto gagap dan kurang tanggap saat menghadapi pandemi.Â
4. Radiologi Klinik
Ketika menjabat sebagai Menteri Kesehatan, peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No. 24/2020 tentang Pelayanan Radiologi Klinik. Puluhan organisasi dokter merasa keberatan dengan adanya Permenkes No 24 tahun 2020 tersebut. Mereka menilai bahwa peraturan tersebut akan mengganggu pelayanan kesehatan masyarakat.Â
Dengan Permenkes baru tersebut, layanan radiologi ini hanya akan dilakukan oleh dokter spesialis radiologi saja. Padahal sebelum itu, pelayanan radiologi dapat dikerjakan oleh dokter umum atau dokter spesialis lain. Dengan berlakukan Permenkes No. 24/2020, layanan radiologi tidak bisa lagi dilakukan oleh dokter non-radiolog.  Â
5. Vaksin Nusantara
Dokter Terawan juga menjadi pembicaraan hangat lantaran menggagas vaksin Nusantara. Vaksin Nusantara ini merupakan vaksin yang diciptakan untuk melawan Covid-19 dengan basis sel dendritik. Cara kerja sel gagasan Dokter Terawan ini nantinya akan merangsang sistem imun.Â
Lantaran pasien Covid-19 biasanya akan mengalami defisiensi sel dendritik sehingga diperlukan sel dendritik tambahan untuk merangsang respons imun lewat presentasi antigen, produksi sitokin, dan perekrutan sel imun.Â