Studi: Minuman Diet Dapat Meningkatkan Risiko Kanker Mematikan
- The Sun
VIVA – Bagi Anda yang biasa minum pemanis buatan yang umum - ditemukan di Diet Coke, gula Robinson - 13 persen lebih mungkin mengembangkan penyakit ini. Dan risiko mereka terkena kanker payudara secara khusus hingga 22 persen lebih tinggi.
Para ilmuwan memperingatkan pengganti gula tidak dapat dilihat sebagai "alternatif yang aman" sehubungan dengan temuan tersebut, dan mengatakan regulator harus menilai kembali penggunaannya. Dilansir dari The Sun, pakar Prancis menganalisis data konsumsi dan kesehatan lebih dari 100.000 orang dewasa selama delapan tahun.
Mereka menemukan penggemar produk diet yang mengandung pemanis buatan aspartam dan acesulfame-K memiliki risiko kanker lebih besar, terutama tumor payudara dan yang terkait dengan obesitas. Selain biasa ditemukan dalam minuman diet, bahan kimia ini juga digunakan dalam yoghurt bebas gula dan permen karet.
Menurut peneliti Charlotte Debras, dari Institut Nasional Prancis, hasil yang dibuat oleh mereka menunjukkan bahwa pemanis buatan yang ditemukan di banyak merek makanan dan minuman di seluruh dunia dapat dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker, sejalan dengan beberapa penelitian observasional dan laboratorium eksperimental.
Tetapi para ahli Inggris mengatakan temuan yang diterbitkan dalam jurnal PLOS Medicine, harus diperlakukan dengan hati-hati. Studi skala besar sebelumnya telah gagal menemukan hubungan antara pemanis buatan dan kanker.
"Sudah diketahui secara umum bahwa wanita yang mengalami obesitas atau yang memiliki kecenderungan untuk menambah berat badan lebih cenderung menggunakan pemanis buatan dan ini membatasi validitas kesimpulan dari penelitian ini, karena tidak mungkin untuk sepenuhnya mengontrol hal ini,” tutur Pakar nutrisi Profesor Tom Sanders, dari King's College London
Fiona Osgun, dari Cancer Research UK menambahkan, "Studi besar ini menunjukkan ada hubungan antara beberapa pemanis buatan dan kanker, tetapi itu tidak berarti mereka menyebabkannya atau orang harus menghindarinya."
Gavin Partington, dari badan industri British Soft Drinks Association, mengatakan pemanis itu aman.
"Pemerintah Inggris dan Kesehatan Masyarakat Inggris telah secara terbuka mendukung penggunaan pemanis non-gula sebagai alternatif yang aman untuk mengurangi gula dalam makanan dan minuman dan membantu orang mengatur berat badan mereka," ujarnya.
Awal tahun ini mereka memberi tahu bagaimana kopi dapat melindungi terhadap kanker endometrium, menurut sebuah penelitian. Penelitian yang dipimpin oleh Japan Society of Obstetrics and Gynecology menemukan bahwa minuman panas yang dicintai jutaan orang dapat mengurangi risiko.
Para peneliti menganalisis 24 studi tentang asupan kopi, yang melibatkan lebih dari 699.000 orang, di antaranya 9.800 kasus kanker endometrium terjadi.
Orang yang minum kopi paling banyak memiliki risiko relatif 29 persen lebih rendah terkena kanker endometrium dibandingkan mereka yang tidak minum banyak.