Di Balik Nikmatnya Ayam Broiler Picu Kolesterol Tinggi
- Pixabay/RitaE
VIVA – Ayam broiler atau ras ayam pedaging kerap menjadi primadona para pecinta makanan lantaran ukurannya yang besar dan gurih. Kendati begitu, kenikmatan ayam broiler itu justru dapat memicu kolesterol meningkat. Kok bisa?
Dokter Spesialis Gizi Klinis, Dr.dr Samuel Oetoro MS.SpGK.(K) di acara Hidup Sehat, di tvOne menuturkan bahwa ayam merupakan sumber protein, baik itu ayam kampung atau broiler. Namun dari segi energi sendiri, ada perbedaan mencolok dari kedua jenis ayam tersebut di mana broiler lebih tinggi kalori.
"Kalau dari energi yang kita makan 100 gram ayam kampung atau ayam broiler, energinya lebih banyak di ayam broiler. Ayam broiler sekitar 290-300 kalori dan ayam kampung hanya 240-250 kalori. Ada perbedaan 50 kalori," ujar dokter Sam, sapaannya.
Dari sisi protein sendiri, kadar antara kedua jenis ayam tersebut tak jauh berbeda. Namun untuk lemaknya, dokter Sam menjabarkan bahwa perbedaan dari dua jenis ayam itu sangat jauh.
"Lemaknya lebih tinggi dibanding ayam broiler, 100 gram bisa 14-15 gram lemak. Ayam kampung lemaknya hanya 9 gram. Protein hampir sama tapi memang lebih tinggi ayam kampung sekitar 34,9-35 gramN ayam boiler 34 gram," jelasnya.
Bicara soal lemak, kadar tinggi di ayam broiler membuatnya lebih rentan memicu kolesterol. Kadar lemaknya sendiri tersimpan di bawah kulit sehingga ketika dikonsumsi akan mencetuskan kolesterol melonjak. Apalagi jika diolah dengan cara menggoreng minyak banyak dan diberi tepung lebih dahulu, maka kadar lemak akan makin besar.
"Di bawah kulit lemaknya banyak. Itu yang menyebabkan kolesterol makin naik. Kulitnya yang bermasalah. Apalagi tambah tepung dan telur, kalorinya makin banyak. Jangan kebanyakan digoreng. Kalau mau dimakan, kulitnya dilepas, benar-benar tanpa kulit. Direbus akan lebih bagus sisa-sisa lemak akan lumer dan terbuang. Kita tidak menambahkan minyak," pungkasnya.