Sering Dirasakan Saat Malam, 5 Tanda Gula Darah Terlalu Tinggi
- Pixabay
VIVA – Kadar gula darah yang tinggi tidak menimbulkan tanda yang jelas pada tahap awal, sehingga banyak kasus diabetes yang tidak disadari. Menurut beberapa badan kesehatan, ada satu tanda yang mungkin lebih terlihat saat malam hari.
Diabetes dikarakterisasikan dengan disregulasi kadar gula darah, sehingga mengakibatkan ketidakmampuan untuk merespons insulin, atau kekurangan pada hormon. Akibat akhir dari kondisi ini adalah kadar glukosa yang tinggi, yang bisa menyebabkan kerusakan parah pada ujung saraf jika tidak diatasi.
Salah satu tanda peringatan bahwa kadar gula darah menjadi tinggi secara kronis mungkin terjadi di malam hari.
Fluktuasi hormon bisa menyebabkan peningkatan kadar gula darah, baik orang itu memiliki diabetes atau tidak. Namun, hanya jika kadar gula darah kronis yang tidak ditangani maka kondisi itu mulai menimbulkan tanda yang jelas.
Karena gejala biasanya tidak muncul sebelum kadar gula darah naik secara signifikan, banyak kasus yang terabaikan di tahap-tahap awal, saat kondisinya masih bisa diperbaiki.
Sakit kepala di malam hari bisa menjadi tanda peringatan awal bahwa kadar gula darah terlalu tinggi. Karena kadar gula darah meningkat saat Anda tidur, gejalanya mungkin lebih terlihat di waktu ini.
"Jika gula darah Anda tinggi di malam hari Anda mungkin mengalami gejala hiperglikemia. Hiperglikemia atau glukosa tinggi, tidak didefinisikasn oleh satu kadar glukosa spesifik," jelas situs kesehatan Diabetribe dikutip laman Express.
"Meski banyak orang menargetkan menjaga kadar gula darah di bawah 180 mg/dl di siang hari, beberapa orang menargetkan rentang yang lebih rendah 120 atau 140 mg/dl di malam hari, saat mereka tidak makan," lanjut situs itu.
Dijelaskan lebih lanjut, di malam hari, gejala-gejala hiperglikmia meliputi tidur tidak nyenyak, sering terbangun di malam hari untuk buang air kecil atau minum, sakit kepala, mulut kering, mual.
Meski kadar gula darah mungkin naik di malam hari, tidak ada salahnya menyebut bahwa peningkatan itu akan jarang menjadi cukup signifikan untuk menyebabkan kerusakan pada tubuh.
Kelebihan glukosa sangat dikenal karena hubungannya dengan kerusakan saraf, tapi kondisi itu juga bisa menyebakan kelenjar keringat bekerja dengan tidak benar.
Ini bisa menyebabkan keringat yang tidak mencukupi, atau kelebihan keringat, tergantung pada bagaimana kerusakan terjadi pada kelenjarnya.
Saat saraf berhenti bekerja, seseorang juga bisa mengalami neuropati diabetes, yang bisa menyebabkan amputasi pada kasus yang parah. Peniti dan jarum, atau sensasi kesemutan yang terus menerus di tangan dan kaki bisa menjadi tanda kadar gula darah yang tinggi.