Harga Naik, Ini Alternatif Minyak Sehat untuk Olah Masakan
- Pixabay
VIVA – Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng kemasan kini sudah dicabut oleh pemerintah dengan harga yang disesuaikan dengan pasar. Tak heran, kini masyarakat mulai khawatir harga minyak goreng melonjak tinggi di tengah kebutuhan bahan pokok jelang Ramadhan. Lalu, adakah alternatif lain pengganti minyak?
Seperti diketahui, penggunaan minyak seringkali dikaitkan dengan bahaya kolesterol. Apalagi jika minyak digunakan secara berulang. Namun meski demikian, minyak goreng sangat diperlukan untuk kegiatan memasak untuk menambah citarasa pada makanan. Hilangnya minyak di pasaran dan melambungnya harga minyak goreng saat ini, sebenarnya bisa jadi kesempatan untuk kita, mengurangi penggunaan minyak dan menggantinya dengan bahan yang lebih sehat. Seperti apa pandangan psikolog tentang pengganti minyak yang lebih sehat?
Dokter spesialis gizi klinik, dr. Putri Sakti SpGK, mengatakan bahwa masyarakat bisa memilih alternatif minyak sehat lainnya dengan kandungan yang lebih sehat. Sebab, minyak kelapa sawit sendiri mengandung lemak jenuh sehingga bisa berisiko memicu penyakit.
Meski begitu, sejatinya minyak goreng kemasan yang berasal dari minyak kelapa sawit tersebut bukan satu-satunya minyak untuk mengolah masakan. Dokter Putri menyebut bahwa masih ada alternatif minyak lain yang lebih sehat untuk diolah bersama sumber makanan lainnya. Apa saja?
"Minyak virgin coconut oil lebih sehat. Kandungan tinggi antioksan dan kaya vitamin, mineral untuk tubuh. Kandungan utama asam lemak rantai sedang, bagus diolah tubuh untuk tekan risiko penyakit," ujarnya dalam acara Hidup Sehat, tvOne, Jumat 18 Maret 2022.
Selain itu, ada alternatif lain yakni minyak kanola atau minyak jagung. Kandungan lemak jenuhnya, kata Putri, jauh lebih rendah dengan tingkat asam lemak jenuh yang lebih banyak.
"Minyak jagung sehat tapi perbandingan omega 3 dan 6-nya kurang baik untuk kesehatan jangka panjang," imbuhnya.
Maka, pilihan lainnya adalah dengan minyak zaitun atau olive oil. Kandungannya kaya asam lemak tidak jenuh yang baik bagi tubuh. Perbandingan omega 3 dan 6 juga cukup untuk menekan risiko penyakit.
"Tapi, minyak zaitun tidak dianjurkan dipakai berkali-kali dan digoreng dalam suhu tinggi lebih dari dua kali," pungkasnya.