Doyan Minum Manis saat Ramadhan, Zaidul Akbar Ingatkan Bahaya Gula

Ilustrasi gula
Sumber :
  • Pixabay/955169

VIVA – Banyak masyarakat mengeluhkan bahwa stok gula tengah menipis lantaran sulit dicari di berbagai tempat. Apalagi, kondisi tersebut terjadi jelang Ramadhan di mana gula pasir kerap digunakan untuk sajian berbuka puasa.

Budi Gunawan Ingatkan Bahaya Jika Swasembada Pangan Tak Merata

Meski begitu, pakar medis sekaligus pendakwah Zaidul Akbar menyoroti bagaimana dampak buruk gula jika dikonsumsi tubuh secara terus menerus. Hal paling utama yang dirasakan adalah berat badan meningkat namun kerap merasa lelah.

"Gula pasir/gula putih itu bikin berat badan naik, laper terus dan malas olahraga. (Juga) menurunkan energi dalam sel tubuh dan menyebabkan kekurangan magnesium," tuturnya dikutip dari akun instagram miliknya.

Fokus Infrastruktur Energi Masa Depan, Ini Sederet Proyek Strategis PGN

Zaidul Akbar

Photo :
  • Tangkapan layar

Tak hanya itu, gula juga memicu kerusakan organ tubuh untuk membakar lemak. Padahal, proses pembakaran lemak sangat berguna karena bisa menjadi bahan bakar alias energi yang menggerakan tubuh.

Ekonom Nilai Pemberian Subidi Energi Dalam Bentuk Produk Sudah Tak Tepat Sasaran, Ini Penjelasannya

"(Dampak gula juga) menurunkan kandungan gizi penting dalam tubuh, merusak mitokondria. Banyak lagi sih yang lain," bebernya.

Untuk itu, Zaidul Akbar mengimbau agar tubuh tak dibiasakan mengonsumsi gula pasir dalam asupan sehari-hari, baik itu dalam makanan atau minuman. Gula sendiri bisa diganti dengan sumber manis lainnya yang lebih alami dan tidak membahayakan tubuh.

"Bisa pakai madu, gula aren, gula kelapa, gula singkong, mudah kan. Kalau buat sambel ya bisa pake kurma biar dapat manisnya dari kurma. Oh ya aslinya gula pasir ini klo bener bener di proses tanpa macam-macam bisa sehat dan bisa dijadikan obat, ntar kita belajar tentang itu," pungkasnya.

Makanan Khas Banyuwangi

Bukan Cuma Lezat, Kandungan Gizi Makanan Khas Banyuwangi Ternyata Mampu Atasi Stunting

Berbagai cara telah dilakukan oleh pemerintah setempat termasuk intervensi di lapangan untuk percepatan penanganan stunting.

img_title
VIVA.co.id
8 November 2024