Awas, Ini Pakem Konsumsi Parasetamol untuk Cegah Overdosis

VIVA – Parasetamol menjadi salah satu obat andalan pereda nyeri pada banyak keluhan ringan. Akan tetapi, tak sedikit yang memakai parasetamol tanpa dosis tepat atau bahkan berlebihan sehingga bisa memicu dampak berbahaya.

Dikutip dari laman Express, Minggu, 13 Maret 2022, parasetamol adalah fitur umum dari 'lemari' obat negara, tetapi seperti semua obat-obatan, orang harus berhati-hati. Para ahli kesehatan merujuk pada beberapa panduan tentang asupan maksimum dan apa yang harus dilakukan jika terlalu banyak parasetamol yang tertelan.

"Mengambil 1 atau 2 tablet tambahan secara tidak sengaja tidak akan berbahaya, selama Anda tidak mengonsumsi lebih dari 8 tablet dalam 24 jam," tulis badan kesehatan nasional.

Jika batas ini telah terlampaui, Badan Kesehatan Nasional menyarankan agar seseorang menunggu setidaknya 24 jam sebelum minum parasetamol lagi. Lebih lanjut, dianjurkan bahwa seseorang harus diawasi jika mengonsumsi lebih dari dua tablet parasetamol tambahan atau mereka telah mengonsumsi lebih dari delapan tablet dalam periode 24 jam.

Menurut BMJ, pasien sering tidak menunjukkan gejala atau hanya memiliki gejala gastrointestinal ringan pada presentasi awal overdosis parasetamol. Sejatinya, keracunan parasetamol yang tidak diobati dapat menyebabkan berbagai tingkat cedera hati selama 2 sampai 4 hari setelah konsumsi, termasuk gagal hati fulminan.

Overdosis massal parasetamol dapat memiliki konsekuensi serius termasuk pasien jatuh ke dalam koma yang dapat terjadi. "Jika kombinasi parasetamol dan opioid digunakan dalam overdosis, atau setelah overdosis beberapa obat," tulis BMJ.

Overdosis parasetamol tidak sesederhana mengambil parasetamol terlalu banyak, BMJ menyebutkan tiga jenis overdosis, akut, sedang, dan kelebihan terapeutik. Akut didefinisikan sebagai parasetamol dalam jumlah berlebihan yang tertelan selama periode kurang dari 1 jam, biasanya dalam konteks menyakiti diri sendiri.

Sementara overdosis yang sedang didefinisikan sebagai parasetamol dalam jumlah berlebihan yang tertelan selama lebih dari 1 jam dengan peringatan yang sama tentang menyakiti diri sendiri. Kelebihan terapi, bagaimanapun, tidak terkait dengan menyakiti diri sendiri melainkan, diambil dengan maksud untuk mengobati rasa sakit atau demam.

Namun demikian, fokus BMJ pada sifat overdosis parasetamol yang terkait dengan menyakiti diri sendiri menyoroti bayangan gelap yang berkembang di Inggris, kesehatan mentalnya yang buruk. Selama pandemi, situasi kesehatan mental yang sudah buruk, menjadi lebih buruk.

Baru-baru ini NHS telah memperingatkan pandemi kedua yang berkaitan dengan kesehatan mental karena semakin banyak orang muda yang mengalami gangguan makan dan kondisi kesehatan mental lainnya. Dalam beberapa tahun terakhir telah ada pemahaman yang lebih besar bahwa kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik.

Pasien Kanker Alami Nyeri Luar Biasa, Ternyata Ini Penyebabnya

Lebih dari 50 persen pasien kanker stadium awal hingga menengah mengalami nyeri selama perjalanan kanker mereka. Sedangkan 90 persen pasien kanker mengalami nyeri

VIVA.co.id

12 November 2024