Diabetes Picu Gangguan Hingga Gagal Ginjal, Ini Alasannya

Diabetes
Sumber :
  • Times of India

VIVA – Diabetes dapat memicu kerusakan pada sejumlah organ penting di tubuh, termasuk ginjal. Bukan tanpa sebab, rupanya lonjakan gula darah yang tak terkontrol dapat membuat fungsi ginjal melemah hingga mengalami gangguan.

Jaga Gula Darah Stabil dengan 12 Makanan Super Ini untuk Diabetes

Ketua Umum Perhimpunan Nefrologi Indonesia, dr. Aida Lydia, PhD, SpPD-KGH, menuturkan bahwa gula darah normal berada pada batas 100 mg/dL. Pada kondisi di atas 100 sampai 125 mg/dL termasuk pre diabetes dan diabetes sendiri ditandai dengan tingginya gula darah mencapai lebih dari 126 mg/dL.

Gula darah yang meningkat itu, akan berdampak pada sumber penyaringan atau filtrasi di ginjal. Ada pun ginjal memiliki fungsi penyaringan yang dikeluarkan melalui urin. Paparan gula darah yang tinggi itu bisa membuat penyaringan di ginjal terganggu.

Dianggap Berisiko! 6 Kondisi Kehamilan Ini Disarankan Periksa ke Konsultan Fetomaternal, Apa Itu?

“Ginjal ada filtrasi yang membuat urin bersamaan keluarnya toksin. Nefron salah satu filtrasinya. Darah masuk ke ginjal, di-filter dan keluar urin dan dialirkan ke saluran kemih. Kadar gula tinggi maka akan rusak sel-sel filter tadi," ujarnya dalam acara bertajuk 'Ginjal Sehat untuk Semua' bersama Etana, baru-baru ini.

Kadar gula darah yang tinggi itu merusak filtrasi ginjal yang mengakibatkan kebocoran protein. Tanda paling utama adalah ditemukannya kadar protein tinggi di dalam cairan urin. Dengan kebocoran protein ini, kerusakan ginjal bisa semakin berat.

IDI Banjarnegara Memberi Edukasi Bahaya Penyakit Diabetes dan Pengobatan yang Tepat

"Lama kelamaan gula tak terkontrol dapat merusak sel lebih lanjut dan picu jaringan parut. Maka fungsi filtrasi hilang," tuturnya.

Ginjal rusak

Photo :
  • U-Report

Saat fungsi penyaringan sudah hilang, penyakit gangguan pada ginjal bisa menjadi kronis dan berujung pada gagal ginjal. Maka dari itu, dokter Aida menyarankan agar mencegah gangguan pada ginjal dengan mengatasi diabetes sejak dini serta faktor risiko lainnya.

"Kenali faktor risiko seperti hipertensi, diabetes, riwayat keluarga. Harus waspada ini dan lakukan skrining kalau ada faktor risiko ini," kata dia. 

Ilustrasi penyakit ginjal/sakit pinggang.

Miris, 85 Persen Pasien Cuci Darah Ada di Rentang Usia Produktif

Berdasarkan data BPJS Kesehatan, cuci darah dinyatakan sebagai tindakan dengan biaya terbesar keempat pada pengeluaran BPJS dengan pengeluaran tahun 2023 sebesar Rp2,9 T.

img_title
VIVA.co.id
23 Desember 2024