Perlukah Anak Diberi Vaksin Booster? Ini Jawaban Ahli
- ANTV
VIVA – Pemberian vaksin booster tengah digencarkan, terutama setelah merebaknya kasus positif corona varian Omicron. Vaksin booster atau vaksin dosis ketiga ini dinilai dapat meningkatkan efektivitas vaksin COVID-19 yang telah diterima oleh masyarakat.
Mengingat seiring berjalannya waktu, efektivitas vaksin dosis 1 bisa melemah, sehingga perlindungan terhadap virus pun menurun. Maka dari itu, diberikan vaksin tambahan untuk membentuk kembali antibodi dan memperpanjang perlindungan.
Pemberian vaksin booster saat ini baru menyasar masyarakat khususnya masyarakat yang telah berusia lanjut, dan masyarakat yang berusia di atas 18 tahun yang telah mendapatkan vaksinasi primer dosis lengkap minimal tiga bulan sebelumnya.
Lantas bagaimana dengan vaksin booster pada anak? Perlukah anak mendapatkan vaksin booster? Terkait hal itu Dokter Spesialis Anak Konsultan Penyakit Infeksi dan Pediatri Tropis RS Pondok Indah, Prof. Dr. dr. Hindra Irawan Satari, Sp.A (K), M. Trop.Paed, angkat bicara. Dijelaskannya untuk pemberian vaksin booster pada anak itu perlu ada penelitian dari pihak produsen vaksin dan laporan dari negara atau organisasi lainnya.
"Jadi sampai saat ini booster pada anak sedang dilakukan penelitian di produsennya, di negara-negara produsen vaksin itu berapa lama kekebalan yang diperoleh anak setelah divaksinasi dasar. Kalau sudah ada datanya setelah 6 bulan menurun barulah dilaporkan untuk diajukan ke BPOM negara masing-masing," kata Prof. Hindra dalam virtual conference, Kamis 10 November 2022.
Lebih lanjut, Prof Hindra menjelaskan, jika pihak produsen vaksin sudah melakukan penelitian terkait pemberian booster pada anak, pihak produsen kemudian akan memaparkan penelitian itu diajukan kepada BPOM.
"Jadi mereka mengajukan ke BPOM 'data kami menunjukkan vaksinasi menurun setelah enam bulan sehingga diperlukan booster'," kata dia.
Namun hingga saat ini, Prof. Hindra menjelaskan belum ada permintaan dari pihak produsen vaksin untuk meminta pemberian booster pada anak.
"Jadi hingga saat ini bukan tidak diperlukan tapi belum cukup bukti atau sedang dilakukan penelitian untuk mempertimbangkan pemberian vaksin booster pada anak. Suatu saat nanti diperlukan, atau bahkan selama enam bulan ini karena sistem imunnya anak masih tumbuh justru lebih panjang, kita lihat," ujar Prof. Hindra.