Psikolog: Ngemil Bisa Redam Stres

Ilustrasi ngemil/camilan.
Sumber :
  • Pexels

VIVA – Siapa yang tak suka ngemil? Sayangnya aktivitas ini sering dikaitkan dengan kebiasaan tidak sehat. Padahal, jika dilakukan dengan bijak, termasuk pemilihan jenis makanan dan membatasi porsinya, mengemil memiliki banyak manfaat lho

Cara Menangani Asma dengan Pengelolaan yang Efektif

Salah satunya, ternyata ngemil dapat membantu menjaga kesehatan mental, karena mampu meredam stres. Hal itu turut diungkapkan oleh Psikolog sekaligus Co-founder Rumah Psikologi TigaGenerasi, Saskhya Aulia Prima M.Psi. 

Menurutnya, camilan dapat berperan sebagai hadiah atau self reward untuk membahagiakan diri sendiri. 

Zaidul Akbar Ungkap Penyebab Galau dan Cemas, serta Makanan untuk Anak Cerdas dan Stabil

"Kebutuhan akan ngemil banyak muncul untuk meredam stres dan mencari kenyamanan yang dibutuhkan ketika jeda atau menyelesaikan pekerjaan, terutama bagi milenial dan Gen Z," ujarnya saat Virtual Conference Mondelez the State of Snacking 3.0, yang digelar Selasa 8 Maret 2022. 

Ilustrasi kebiasaan ngemil.

Photo :
  • U-Report
Waspada Penyakit Jantung dan Kenali Gejala yang Timbul serta Makanan yang Baik buat Jantung

"Hal tersebut sangatlah mungkin, karena secara biologis perilaku makan atau ngemil dapat menyalakan reward system di otak yang menghasilkan hormon bahagia (dopamin)," kata dia. 

Saskhya menambahkan, dengan melakukan self reward seseorang akan merasa senang, sehingga bisa memotivasi diri untuk melakukan sesuatu dengan lebih baik lagi. 

Namun sayangnya, banyak orang yang masih belum terlalu memahami bahwa self reward itu sesuatu yang diperlukan, tidak egois, tidak lari dari tanggung jawab, dan sebaliknya justru akan meningkatkan kinerja, kesehatan mental, serta fisik.

"Bagi kebanyakan orang, self reward merupakan kemampuan yang perlu dilatih, sebagai penghargaan untuk diri sendiri setelah melakukan suatu hal yang menjadi tujuan atau target, sehingga menerapkan momen pengingat seperti jam ngemil dapat menjadi salah satu cara untuk melatih keterampilan self reward," tutur Saskya.

Ilustrasi wanita ngemil.

Photo :
  • U-Report

Head of Corporate and Government Affairs Mondelez Indonesia, Khrisma Fitriasari, turut mengajak masyarakat untuk menerapkan jam. ngemil. Apa itu? 

"Yaitu meluangkan waktu sejenak di antara kesibukan sehari-hari, untuk menikmati camilan favorit, sehingga momen ini dapat digunakan sebagai cara sederhana dalam menyenangkan dan mengapresiasi diri," ujarnya. 

"Momen jam ngemil sebaiknya diterapkan secara ngemil bijak (mindful snacking). Yakni dengan sepenuhnya fokus akan momen ngemil tersebut, sehingga dapat menyadari kebutuhan tubuh, dan mendapatkan manfaat baik dari camilan untuk membahagiakan diri," kata Khrisma. 

Manfaat mengemil untuk menjaga kesehatan mental juga diungkap dalam Survei The State of Snacking. Survei ini bertujuan untuk mempelajari kebiasaan konsumen dan menemukan berbagai pemahaman baru tentang peran camilan baik fungsional maupun emosional, pada konsumen di Indonesia dan 11 negara lainnya.

Survei yang dilakukan oleh Mondelez Indonesia ini menunjukkan, 93 persen responden mencari camilan untuk meningkatkan kesehatan mental, lebih tinggi dibandingkan data global yang tercatat yakni 75 persen. 

"Terlebih, 72 persen responden juga mengatakan bahwa motivasi utama mereka dalam memilih camilan adalah sebagai hadiah untuk diri mereka sendiri (self reward)," tutur Head of Category Plan and Activation Mondelez Indonesia, Rizky Maulana Kurniawan. 

Bahkan, kata Rizky, kegiatan mengemil dianggap sebagai waktu untuk melepaskan diri dari beban mental yang mengelilingi setiap hari. Di mana 61 persen setuju bahwa camilan memang seharusnya ditujukan untuk kebahagiaan atau kepuasan diri.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya