Hipertensi Harus Minum Obat Seumur Hidup, Benarkah Bikin Gagal Ginjal?

Ilustrasi hipertensi.
Sumber :
  • Pixabay/frolicsomepl

VIVA – Penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi dapat mengakibatkan berbagai komplikasi yang dapat membahayakan nyawa. Oleh karena itu, penderitanya diharuskan mengonsumsi obat seumur hidup untuk mengontrol kondisinya. 

Miris, 85 Persen Pasien Cuci Darah Ada di Rentang Usia Produktif

Hal itu turut dibenarkan oleh Spesialis Penyakit Dalam, dr. Pringgodigdo Nugroho SpPD, KGH, FINASIM. Dia tidak memungkiri bahwa penderita hipertensi memang harus mengonsumsi obat secara terus-menerus. Apa alasannya?

"Karena memang hipertensi yang paling banyak di masyarakat itu namanya hipertensi esensial atau hipertensi primer. Tidak ada penyebab atau penyakit khusus yang menyebabkan tekanan darahnya tinggi," kata dia dalam tayangan Hidup Sehat tvOne. 

Waspada Hipertensi Saat Kehamilan! Ini Tips untuk Mencegahnya

Menurut dokter Pringgodigdo, beberapa faktor seperti jantung, pembuluh darah, ginjal dan juga hormonal, dapat memengaruhi, sehingga diperlukan obat untuk mengontrol faktor-faktor tersebut. 

Ilustrasi hipertensi.

Photo :
  • Pixabay/rawpixel
Rahasia Sembuhkan Flu Cepat dengan Sup Ayam di Rumah? Dijamin Manjur!

"Selain juga gaya hidup. Biasanya memang memerlukan minum obat terus-menerus seumur hidup," katanya. 

Nah, jika penderita hipertensi diharuskan mengonsumsi obat seumur hidup, benarkah anggapan yang menyatakan bahwa obat hipertensi bisa menyebabkan gagal ginjal?

"Jangan khawatir, banyak mitos juga kalau obat hipertensi bisa menyebabkan gagal ginjal, ini tidak benar. Justru tekanan darah yang tinggi itu yang akan menyebabkan gagal ginjal kalau tidak terkontrol," ujarnya. 

Pringgodigdo menyarankan, jika mendapat obat dari dokter, sebaiknya diminum secara rutin agar tekanan darah terkontrol dan mencegah komplikasi, salah satunya gagal ginjal. 

Ilustrasi penyakit ginjal/sakit pinggang.

Photo :
  • Freepik/wayhomestudio

Lebih lanjut Pringgodigdo menjelaskan, untuk diagnosis penyakit hipertensi sendiri, harus dilakukan pemeriksaan minimal dua kali dengan kunjungan yang berbeda.  

Kalau keduanya tinggi, kita biasa mendiagnosisnya sebagai hipertensi," ujar dia. 

Lalu, bagaimana sih pola hidup yang benar agar kita bisa terhindar dari hipertensi? Dokter Pringgodigdo akan memberikan penjelasannya. 

"Selain buah-buahan, juga aktivitas fisik, gak mager, 150 menit dalam seminggu. Lalu juga turunkan berat badan dan juga yang terpenting setop merokok," tutur dr. Pringgodigdo Nugroho. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya