Picu Penyakit Mematikan, 'Virus Seoul' Mewabah di AS

Tikus
Sumber :
  • natureworldnews.com

VIVA – Di tengah merebaknya COVID-19 varian Omicron, kini muncul wabah hantavirus. Rupanya, serangan hama tikus di Washington DC telah menyebabkan wabah hantavirus pertama di ibu kota Amerika Serikat

Anggota Kongres Sebut AS Sudah Bantu Israel Senilai Rp286 Triliun dalam Bentuk Senjata

Dikutip dari laman Nature World News, sebuah laporan kesehatan baru menunjukkan bahwa dua orang dilaporkan tertular virus tikus. Kedua korban mengalami penyakit pendarahan dan pernapasan yang mematikan.

Kronologi pasien

Cerita Nadila Ernesta Berjuang Sembuh dari Psoriasis

Pada hari Jumat, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengeluarkan laporan kesehatan baru mengenai wabah hantavirus pertama di Washington, DC. Laporan tersebut berisi evaluasi dua pasien yang tertular virus kembali pada Mei 2018 dan November 2018.

Kedua pasien menunjukkan gejala sakit kepala dan muntah dengan indikasi terkait dengan penyakit hemoragik dan pernapasan hantavirus dari hewan pengerat. Dalam laporan tersebut, penyebab kedua pasien dieksplorasi oleh CDC.

Kunker ke Cina hingga AS, Prabowo Bawa Pulang Komitmen Investasi Rp294 Triliun

Pasien A adalah pekerja pemeliharaan di tempat kerjanya di Washington, DC yang digambarkan sering melihat hewan pengerat. Sedangkan pasien B bekerja sebagai pencuci piring dan asisten tukang ledeng. CDC menyimpulkan bahwa wabah itu adalah akibat dari infeksi lokal dan internasional.

Wabah hantavirus alias virus Seoul

Wabah hantavirus di Washington DC menjadi indikasi semakin meluasnya penyebaran virus di seluruh negeri. Sejak 1993, di AS telah terjadi sekitar 400 kasus hantavirus yang dilaporkan, menurut Departemen Kesehatan South Dakota.

Menurut Public Health Insider, ada juga kasus infeksi baru-baru ini di King County, Washington, pada Desember 2021. Ini menyalakan kembali wabah hantavirus pertama di Washington, DC. Kasus baru menunjukkan bahwa virus tersebut berpotensi menyebar dari AS Timur ke Pacific Northwest.

Setelah wabah hanta, pejabat kesehatan DC telah mengingat virus masyarakat umum dan penduduknya serta protokol kebersihan, terutama makan makanan yang terkontaminasi dengan urin atau air liur hewan pengerat.

Wabah di Washington DC dilaporkan merupakan versi yang lebih ringan dari hantavirus yang diketahui menyebar ke seluruh Amerika. Hantavirus di ibu kota AS disebut "Hantavirus Dunia Lama" atau "virus Seoul" yang menyebabkan penyakit Demam berdarah dengan sindrom ginjal (HFRS).

Gejala dan asal-usul Hantavirus

Menurut Departemen Kesehatan Negara Bagian Washington, hantavirus adalah sekelompok virus yang dibawa oleh hewan pengerat, serta tikus rusa yang ditemukan di Amerika Utara. Tikus dapat mengeluarkan virus melalui kotorannya, air liur, atau urin.

Gejala umum hantavirus adalah kelelahan, demam, menggigil, sakit kepala, diare, nyeri otot, sesak napas, dan muntah. Gejala hemoragik dan pernapasan ini dapat dilihat antara satu dan delapan minggu. Kasus hantavirus yang parah dapat menyebabkan komplikasi kesehatan dan bahkan kematian.

Pertama kali ditemukan di Korea Selatan

Hantavirus pertama kali diidentifikasi di Korea Selatan dan dapat diperoleh dari hewan pengerat dan tikus-yang dapat ditularkan ke manusia. Ini sebagai salah satu dari sekian banyak kasus penyakit zoonosis atau perpindahan penyakit menular dari hewan ke manusia.

Selama beberapa dekade terakhir, virus ini dinamai Sungai Hantan yang terletak di provinsi Gyeonggi-do Korea. Sejak itu, hantavirus telah menyebar ke seluruh dunia, termasuk ke negara-negara di benua Amerika seperti Argentina, Bolivia, Brasil, Chili, Paraguay, Uruguay, dan AS.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya