WHO Umumkan Omicron BA.3, Ketahui Gejala dan Keparahannya
- Times of India
VIVA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mengumumkan subvarian BA.3 dari Omicron. Pada Sabtu, 5 Maret 2022, Infectious Disease Epidemiologist and COVID-19 Technical Lead WHO, Maria Van Kerkhove, mengatakan, ada kesamaan mengenai tingkat keparahan di antara sub varian BA.1 dan BA.2 Omicron. Dia juga mengatakan, di antara semua silsilah Omicron, ada juga silsilah BA.3.
Menurut informasi WHO, Omicron sendiri termasuk garis keturunan Pango B.1.1.529 dan garis keturunan Pango BA.1, BA.1.1, BA.2 dan BA.3. Sebuah studi penelitian yang diterbitkan pada 18 Januari 2022 di Journal of Medical Virology, juga telah mengonfirmasi keberadaan sub garis keturunan BA.3.
"Studi kami menemukan bahwa tidak ada mutasi spesifik untuk garis keturunan BA.3 pada protein spike. Sebaliknya, ini adalah kombinasi mutasi pada protein spike BA.1 dan BA.2," kata studi tersebut, dilansir Times of India, Senin 7 Maret 2022.
Studi tersebut menambahkan, sub silsilah BA.3 pertama kali terdeteksi di barat laut Afrika Selatan. Sesuai penelitian pada 11 Januari 2022, dari total sequence genom yang dikirimkan ke database GISAID, hanya 0,013 persen yang merupakan sub varian BA.3 Omicron dan yang tertinggi adalah BA.1.
Studi lebih lanjut menemukan, ada lebih sedikit mutasi pada BA.3 dibanding BA.1 dan berspekulasi bahwa hilangnya mutasi mungkin menjadi alasan mengapa BA.3 memiliki jumlah infeksi yang lebih sedikit. BA.3 telah disebut sebagai garis keturunan Omicron yang kurang lazim oleh banyak penelitian. Mengapa?
"dapat berspekulasi bahwa alasan silsilah BA.3 menyebar dengan kecepatan sangat rendah dan menyebabkan lebih sedikit kasus, mungkin karena hilangnya enam mutasi ins214EPE, S371L, G496S, T547K, N856K, dan L981F) dari BA.1 atau mendapatkan dua mutasi dari BA.2 (S371F dan D405N)," kata studi penelitian di Januari 2022.
Sejauh ini sub varian dominan Omicron adalah BA.1 dan BA.2. Keduanya tidak memiliki perbedaan dalam tingkat keparahan yang ditimbulkannya. Tingkat keparahan yang dimiliki varian virus pada tubuh manusia tergantung pada bagaimana tubuh inang bereaksi terhadap virus.
Omicron dianggap sebagai varian COVID-19 yang lebih ringan di antara semua varian lain yang telah terdeteksi sejauh ini. Selama gelombang ketiga yang terutama disebabkan oleh sub varian BA.1, ada lebih sedikit kasus rawat inap. Namun, varian ini memiliki tingkat penularan yang cepat.