Demi Kesehatan Anak, Arist Merdeka Sirait Minta BPOM Lakukan Ini

Arist Merdeka Sirait
Sumber :
  • Ist

VIVA – Ketua Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait berharap BPOM untuk membuka ke publik hasil penelitian migrasi BPA. Menurutnya hal ini dilakukan untuk kesehatan bersama terutama anak-anak di Indonesia.

Migrasi BPA di Galon Guna Ulang Sangat Kecil, BRIN: Kalau Cuma Terjemur Sinar Matahari Masih Aman

"Hasil penelitian itu perlu dibuka ke publik jadi tahu seberapa mengerikannya. Karena hasil penelitian dari BPOM sudah pasti sangat komprehensif dengan sampel yang besar," ujarnya saat ditemui di kantornya baru-baru ini.

"Kita hanya mengikuti bocoran dari media, salah satunya bahwa kelompok rentan pada bayi usia 6-11 bulan berisiko 2,4 kali dan anak usia 1-3 tahun berisiko 2,12 kali dibandingkan kelompok dewasa usia 30-64 tahun. Ini artinya apa? Pelabelan itu sudah mendesak dan tepat supaya bayi, balita dan janin tidak mengkonsumsi air dari galon guna ulang," sambungnya lagi.

Bahaya BPA Ditegaskan Bukan soal Bisnis, Tapi Ancam Kesehatan Konsumen

ilustrasi kecerdasan anak.

Photo :
  • vstory

Menurutnya pelabelan pada galon guna ulang tidak akan berpengaruh pada pasar. Bagi Arist, hal terpenting adalah mereka yang termasuk dalam kelompok usia rentan, bayi, balita dan janin tidak mengkonsumsi. Ia ingin negara sudah hadir memberi edukasi dan mengingatkan kepada masyarakat bahayanya Bisphenol A atau bpa.

Dokter Tirta Bedah Soal Bahaya BPA dalam Galon, Hoax atau Nyata?

"Saya percaya pasar tidak akan terganggu. Sehingga kelompok yang khawatir akan mempengaruhi penjualan hanyalah ketakutan yang berlebihan. Yang perlu disadarkan adalah bahwa negara benar-benar lebih memperhatikan kesehatan dari pada bisnis. Boleh bisnis tapi mengutamakan kesehatan. Sebab itu sudah jadi tanggungjawab dirumuskannya SNI dan BPOM," kata Arist.

"Solusinya adalah segera dibuka data hasil penelitian BPOM agar pemerintah juga tahu dan menjadi bahan pertimbangan, selain itu juga masyarakat agar mengetahui dan lebih berhati-hati terhadap kemasan polikarbonat yang mengandung BPA yang berbahaya bagi usia rentan," sambungnya.

Air kemasan galon guna ulang.

Photo :
  • Istimewa

Sementara itu, Badan Pengawasan Obat dan Makanan atau BPOM kembali menegaskan tentang keamanan kemasan galon guna ulang berbahan polikarbonat. Berdasarkan hasil pengawasan mereka terhadap air minum dalam kemasan (AMDK) yang terbuat dari Polikarbonat (PC) selama lima tahun terakhir, menunjukkan migrasi BPA di bawah 0,01 bpj atau dalam batas aman.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya