Positivity Rate COVID-19 di 14 Provinsi Indonesia Menurun

Ilustrasi COVID-19/virus corona
Sumber :
  • Freepik

VIVA – Beberapa provinsi di Indonesia mengalami tren penurunan positivity rate kasus COVID-91. Data Kementerian Kesehatan pada 28 Februari 2022 menunjukkan bahwa ada 14 provinsi yang mengalami tren penurunan.

Tujuan Mulia Dokter Marlina Putri, Eks Relawan Nakes Covid-19 Ingin Jadi Polisi

Keempat belas provinsi tersebut di antaranya DKI Jakarta, Bali, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua, NTB, Papua Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.

Data tersebut juga mengungkap ada 18 Provinsi yang sudah pernah melampaui puncak Delta. Selain itu, 7 provinsi sudah mengalami tren pelandaian, yakni Jawa Tengah, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Gorontalo, Sulawesi Selatan dan Lampung.

China Lakukan Eksperimen Virus Baru Mirip COVID-19 di Wuhan, Elon Musk: Mengkhawatirkan

Hingga 28 Februari 2022, Indonesia mengalami peningkatan tren positivity rate dari 17.6 persen menjadi 18.2 persen. Dari provinsi yang sudah menunjukkan penurunan, DKI Jakarta dan Kalimantan Tengah menunjukkan peningkatan tren positivity rate.

Selain itu, hasil review mingguan yang dilakukan Kemenkes menunjukkan kasus konfirmasi harian dan perawatan pasien sudah mulai melandai. Angka konfirmasi kasus harian per 28 Februari 2022, berada di posisi 25.054 dan pasien dirawat di rumah sakit berada di posisi 35 persen, tidak ada perubahan dari posisi pada hari sebelumnya, 27 Februari, yang mencapai 35 persen.

Ekonomi Nasional Hadapi Jatuh Tempo Utang Pemerintah Era COVID-19 dan Ancaman Krisis Finansial

Selain itu, kasus aktif pun tercatat mengalami penurunan 10 persen, atau sebanyak 19.200 kasus, dari 573.898 kasus kemarin menjadi 554.698 kasus per 28 Februari 2022.

“Beberapa provinsi sudah mulai mengkonfirmasi penurunan kasus harian dan perawatan pasien selama tiga minggu terakhir ini seperti DKI Jakarta, Banten, Bali, Maluku, Papua, dan NTB. Inilah yang membuat posisi perawatan pasien di rumah sakit melandai karena kontribusi pasien di daerah dengan populasi besar juga ikut turun,” kata dr. Siti Nadia Tarmizi M.Epid., Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes, dikutip dari laman Sehatnegeriku.

ilustrasi kanker

Penyintas COVID-19 Berpotensi Mengalami Kanker Paru? Simak Penjelasan Dokter!

Apakah penyintas COVID-19 berisiko terkena kanker paru? Simak penjelasan dokter tentang kaitan infeksi virus dengan kesehatan paru-paru di sini.

img_title
VIVA.co.id
11 Maret 2025