Sebelum Parah, Kenali 5 Gejala Peringatan Dini Prediabetes
- Pixabay/TesaPhotography
VIVA – Prediabetes atau diabetes Borderline merupakan suatu kondisi yang berkembang sebelum seseorang terkena diabetes tipe 2. Hal ini ditandai dengan gangguan glukosa puasa dan intoleransi glukosa.
Dengan kata sederhana, pasien prediabetes memiliki kadar gula darah yang lebih tinggi dari normal, tetapi tidak cukup tinggi untuk dicap sebagai diabetes.
Dalam kondisi ini, pankreas masih menghasilkan cukup insulin yang dibutuhkan oleh tubuh, tetapi kurang efektif dalam menghilangkan gula dari aliran darah, sehingga menyebabkan lonjakan gula darah. Lalu, bagaimana cara mengenali kondisi prediabetes?
Tanda-tanda peringatan dini prediabetes cukup halus. Selain itu, tidak semua orang mengembangkan tanda-tanda ini. Menurut Endokrinologi, biasanya tidak ada indikasi atau gejala prediabetes. Kulit yang menggelap di bagian tubuh tertentu adalah salah satu kemungkinan gejala prediabetes. Leher, ketiak, siku, lutut dan buku-buku jari, semuanya bisa terkena.
Jadi, penting untuk berkonsultasi dengan dokter jika berisiko mengalami kondisi tersebut. Berikut beberapa tanda peringatan lain dari prediabetes yang terlihat dalam beberapa kasus, dilansir Times of India, Sabtu 26 Februari 2022.
1. Bercak kulit gelap
Kulit yang gelap adalah tanda prediabetes yang umum dikenali. Satu atau dua warna kulit yang lebih gelap di area siku, lutut, buku-buku jari, leher dan ketiak, adalah tanda prediabetes. Penggelapan kulit disebabkan karena reproduksi sel-sel kulit karena tingkat insulin yang lebih tinggi.
2. Kelelahan
Jumlah kadar gula darah yang cukup dalam aliran darah dapat membuat seseorang berenergi di hari itu. Tetapi ketika kadar gula darah tidak terkontrol, hal itu akan membuat orang yang bersangkutan kewalahan atau merasa sangat lelah. Bahkan meski sudah tidur cukup di malam hari, penderitanya akan tetap merasa lelah.
3. Fluktuasi berat badan
Kenaikan atau penurunan berat badan yang tidak diketahui penyebabnya juga bisa menjadi indikasi timbulnya diabetes. Jika merasakan hal ini, segera konsultasikan dengan dokter.
4. Sering buang air kecil dan merasa haus berlebihan
Tingkat glukosa yang tinggi dalam aliran darah dapat mempersulit ginjal untuk mengeluarkannya dari tubuh. Mereka harus bekerja ekstra sehingga membuat penderitanya sering buang air kecil. Itulah yang membuatnya merasa lebih haus.
5. Iritabilitas dan pusing
Dehidrasi akibat sering buang air kecil bisa membuat seseorang merasa pusing atau pening. Selain itu, fluktuasi kadar gula darah juga dapat menyebabkan perubahan suasana hati, sulit konsentrasi dan mudah marah.