Obat Diabetes dan Hipertensi Disebut Rusak Ginjal, Ini Kata Dokter
- Freepik/freepik
VIVA – Ginjal merupakan salah satu organ penting untuk membantu membuang racun di dalam tubuh. Sayangnya, tak banyak masyarakat yang paham bahwa sumber racun hingga kerusakan ginjal tersebut bisa berasal dari obat yang asal diminum tanpa resep dokter.
Menurut dokter spesialis penyakit dalam, dr. Firly SpPD, banyak masyarakat yang salah memahami dan mengira obat-obatan yang dikonsumsi dalam jangka panjang dapat memicu kerusakan ginjal. Obat yang dimaksud yaitu untuk pasien penyakit kronis seperti diabetes dan hipertensi. Padahal, apabila kedua penyakit itu tak diobati secara rutin justru memicu gangguan pada ginjal.
"Obat itu nggak picu sakit ginjal. Karena hipertensi tidak terkontrol, diabetes tidak terkontrol malah jadi picu gagal ginjal. Penyakit-penyakit yang konsumsi obat jangka panjang justru kalau nggak dikonsumsi bisa picu gagal ginjal," terangnya dalam acara Hidup Sehat tvOne, Selasa 22 Februari 2022.
Menurut dokter Firly, justru ketika obat tersebut tak dikonsumsi, maka hipertensi dan diabetes menjadi tak stabil. Kondisi itu bisa memicu beragam komplikasi, termasuk gangguan pada ginjal. Berbeda halnya dengan obat yang tak direkomendasikan sebagai asupan jangka panjang.
"Obat-obat yang harus dikonsumsi itu nggak masalah. Obat-obat anti nyeri, steroid, itu yang nggak boleh jangka panjang, pasien suka pegel misalnya, konsumsi obat tanpa resep dokter itu bisa rusak ginjal," terangnya.
Ada pun salah satu tanda kerusakan ginjal ketika terasa lelah berlebih sepanjang hari, sehingga aktivitasnya menurun drastis. Lelah itu juga disertai dengan sesak napas, mual, dan sulit tidur bahkan rasa gatal di kulit.
"Lelah sepanjang hari, mudah lelah, sulit tidur. Bisa lelah sepanjang hari nggak hanya siang hari. Sulit tidur karena sesak napas akibat cairan menumpuk. Ada mual, muntah, bila sudah staidum akhir. Kulit kering dan gatal bisa juga jadi gejala gagal ginjal di stadium akhir karena racunnya sudah tinggi," jelasnya.