Kabar Gembira, WHO Sebut Pandemi COVID-19 Berakhir di 2022

Ilustrasi COVID-19/virus corona
Sumber :
  • Pixabay/Tumisu

VIVA – Jika tidak ada wabah besar COVID-19 setelah Omicron, pandemi mungkin akan berakhir pada 2022. Demikian menurut Perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Rusia, Melita Vujnovic.

"Namun, itu tidak berarti virus akan hilang sepenuhnya," ujarnya dalam sebuah wawancara dengan kantor berita TASS, dilansir Times of India, Rabu 23 Februari 2022.

"Sulit untuk membuat prediksi saat ini, tetapi kami berharap jika tidak ada hal lain yang terjadi, pandemi dapat berakhir pada 2022," tutur Vujnovic.

Lalu, apa artinya berakhirnya pandemi? Vujnovic menjelaskan, tidak akan ada wabah besar lagi terkait COVID-19, tetapi bukan berarti virusnya akan hilang.

"Sejumlah besar kasus berarti virus tersebut mampu bermutasi sehingga kami tidak tahu bagaimana situasinya akan berkembang. Namun, ada optimisme bahwa wabah besar akan berakhir begitu Omicron menyebar ke seluruh dunia," kata dia.

Menurut Vujnovic, WHO mencoba memprediksi kapan itu terjadi, tetapi sulit karena negara-negara kini mengubah strategi pengujian mereka.

Ilustrasi COVID-19/virus corona

Photo :
  • Freepik

Lebih lanjut dia mengatakan, varian Omicron sangat menular dan menyebar dengan cepat, namun beberapa negara tidak memiliki uang untuk melakukan tes COVID-19 pada semua orang, mengingat sejumlah besar pasien tanpa gejala (OTG).

KPK Tahan Tiga Tersangka Kasus Korupsi Pengadaan APD di Kemenkes, Satu Orang Tidak Hadir

"Gambaran yang kami lihat tidak sepenuhnya mencerminkan jumlah pasti kasus yang bertentangan dengan keadaan ketika pandemi baru saja pecah dan strain Delta mulai menyebar," kata utusan WHO itu.

Beberapa negara telah mengalami penurunan kasus COVID-19, yang didominasi oleh varian Omicron. Penurunan kasus juga menyebabkan pencabutan pembatasan.

Cara Mengelola Keuangan Setelah Kuliah: 7 Langkah Jitu Menuju Stabilitas Finansial!

Beberapa negara seperti Swedia, Denmark dan Norwegia, telah mencabut pembatasan COVID-19, karena mereka berupaya mengklasifikasi ulang virus sebagai penyakit yang tidak menimbulkan ancaman bagi masyarakat. Inggris dan AS, kemungkinan besar juga akan menyusul. Namun banyak ahli termasuk WHO, telah mengingatkan agar berhati-hati.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, baru-baru ini menyatakan, terlalu dini bagi negara mana pun untuk menyerah atau menyatakan menang dari perang melawan COVID-19.

Lekas Pulih dari COVID-19, Indonesia Sukses Lalui Pandemi Mencekam
Dharma Pongerekun-Kun Wardana, Debat Ketiga Pilkada DKI Jakarta 2024

Dharma Sebut Bio Weapon untuk Pandemi Selanjutnya Sudah Disiapkan, Gong Kematian Pengusaha Jakarta

Calon Gubernur DKI Jakarta, Dharma Pongrekun menyampaikan pernyataan kontroversial dalam visi misinya di debat pamungkas Pilgub Jakarta, Minggu malam, 17 November 2024.

img_title
VIVA.co.id
17 November 2024